Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) berada di ujung tanduk usai PPP membelot mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal Capres dari PDI Perjuangan.
Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia (LPI), Andi Yusran, meyakini KIB akan segera bubar. Hal ini karena KIB banyak digoda pihak luar.
“Nasib KIB saya prediksi akan segera berakhir, ini karena adanya dua tarikan kuat di dalam koalisi tersebut, masing-masing tarikan dari PDIP dan dari Istana,” kata Andi saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (28/7).
Selanjutnya, pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani pada Kamis kemarin (28/7) membuat masa depan KIB semakin buram.
Partai Golkar dan PDI Perjuangan bahkan mengaku memiliki banyak kecocokan. Atas dasar hal tersebut kedua partai ini sepakat membentuk tim yang akan menjadi jembatan komunikasi antara PDIP dan Golkar untuk penjajakan koalisi.
Sementara anggota KIB lainnya yakni Partai Amanat Nasional (PAN), tengah sibuk meng-endorse Erick Thohir menjadi kandidat bakal Capres Prabowo Subianto.(Sumber)