Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dikabarkan akan bergabung dengan Partai Golkar. Isu ini mencuat sejak Senin (16/10), atau sejak Mahkamah Konstitusi menambah frasa baru dalam syarat capres dan cawapres.
Gibran yang kini merupakan Wali Kota Solo, juga merupakan kader PDIP.
Jika Gibran benar bergabung Golkar, ia dikabarkan akan diberi posisi sebagai Wakil Ketua Umum.
Beberapa sumber kumparan di internal Koalisi Indonesia Maju juga sudah mendapat informasi terkait isu Gibran akan bergabung dengan Golkar.
Waketum DPP Golkar, Nurul Arifin, dikonfirmasi terkait isu Gibran yang akan bergabung dengan partai berlambang beringin ini. Ia tidak bisa memberikan banyak komentar
“Tunggu saja dalam sepekan ke depan,” kata Nurul ketika dikonfirmasi, Selasa (17/10).
Lebih jauh, ketika disinggung apakah benar jika Gibran bergabung akan mendapat posisi Wakil Ketua Umum, Nurul Arifin hanya menjawab singkat.
“Politik seperti kita tahu masih sangat dinamis. Biar nanti bisa ditanyakan langsung kepada Ketua Umum (Airlangga Hartarto),” tutup dia.
Sedangkan Ketua Bappilu Golkar Nusron Wahid mengaku tidak mengetahui isu Gibran akan bergabung Golkar.
Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
Sebelumnya, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, HR Agung Laksono, merespons isu Gibran Rakabuming Raka akan bergabung dengan Golkar.
Agung Laksono mempersilakan jika memang putra sulung Presiden Jokowi itu akan bergabung dengan Partai Golkar.
“Pada prinsipnya kami welcome, kita akan sambut dengan baik jika Gibran ingin gabung,” kata Agung Laksono.
Agung mengatakan, sebagai partai tengah, Partai Golkar sangat terbuka bagi semua kalangan termasuk anak-anak muda. Apalagi Partai Golkar memiliki sejarah institusi yang sangat terhormat dan konsisten membangun karya yang progresif.
Gibran Bantah Bakal Gabung Golkar
Sedangkan Gibran sudah buka suara terkait isu dirinya bergabung dengan Golkar. Ia mengaku tidak mengetahui isu ini.
“Siapa yang bilang?” kata Gibran.
Meski begitu, Gibran mengakui ada komunikasi dengan Golkar. Namun ia membantah akan bergabung.
“Kalau komunikasi ya komunikasi, tapi tidak untuk yang ini tadi. Saya tetap jaga silaturahmi dengan siapa pun,” jelasnya.
“Ya (tetap di PDIP,)” tegas Gibran.(Sumber)