Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan, pemerintah akan setop insentif mobil listrik pada tahun depan. Kemudian, anggaran untuk insentif tersebut, akan dialihkan ke proyek mobil nasional.
Selain itu, Airlangga juga menyampaikan jika pemerintah sudah mengucurkan dana untuk insentif sekitar RP 7 triliun untuk mobil listrik.
Ditambah lagi, perkembangan industri roda empat bertenaga baterai ini sudah semakin bergerak dengan komitmen pembangunan pabrik di Tanah Air.
“Kita sudah memberikan fasilitas agar industri EV ini bergerak besarnya sebesar Rp 7 triliun,” kata Airlangga dalam Indonesia Connect Outlook 2026, di The Hall Senayan City, SCTV Tower, Jakarta Pusat.
Airlangga melanjutkan, kehadiran pabrik mobil listrik di Indonesia, akan membuat biaya yang dikeluarkan perusahaan semakin kecil.
Apalagi, akan ada peralihan dari impor complitely built up (CBU) menjadi completely knock down (CKD).
Bea masuk CKD, kata Airlangga, lebih kecil ketimbang CBU yang dilakukan sebelumnya.
“Jadi dengan adanya pabrik tentu cost mereka akan lebih murah karena mereka bisa menikmati yang namanya CKD,” ucapnya.
Dengan demikian, anggaran insentif mobil listrik tadi, bisa dialihkan ke pembiayaan proyek mobil nasional.
“Maka dengan demikian, maka anggaran yang kemarin disediakan untuk menstimulate market ini digeser untuk memproduksi mobil nasional,” beber Airlangga.
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan jika pemerintah tidak akan memberikan insentif untuk sektor otomotif pada 2026.
Menurutnya, sektor ini dinilai masih tumbuh dengan positif, dan tidak membutuhkan insentif untuk mendongkrak penjualan.
Selain itu, Menko Airlangga juga mengatakan, dengan digelarnya Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025, di ICE, BSD, dan menarik minat masyarakat, yang artinya industri otomotif masih dalam kondisi yang baik.
“Insentif tahun depan tidak ada karena industrinya sudah cukup kuat, apalagi (GJAW) sudah pameran di sini,” kata Airlangga dalam acara PLN CEO Forum di ICE BSD Tangerang, beberapa waktu lalu.
Namun, pernyataan tersebut bertolak belakang dengan yang disampaikan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, yang menegaskan jika saat ini tengah dilakukan penyusunan detail insentif untuk otomotif, mengingat peran strategis industri otomotif dalam struktur manufaktur nasional.
“Ya sekarang sedang kita susun, dan insentif otomotif itu menurut saya sebuah keharusan, karena merupakan sektor yang terlalu penting, yang sangat-sangat penting,” kata Agus Gumiwang.(Sumber)





