Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menceritakan hasil kunjungan tim Tesla yang ditunjuk Elon Musk ke pabrik tambang nikel di Morowali, Sulawesi Tengah. Mereka terkagum luar biasa, menurut Luhut.
“Mereka bilang, saya tidak pernah melihat seperti ini di luar China.
Pegawai Morowali sudah ada 75.000 orang, under construction banyak sekali,” ujar Luhut dalam rapat kerja dengan Banggar DPR, Kamis (9/6).
Luhut mengatakan investasi tambang nikel Di Morowali mencapai hampir USD 30 miliar atau setara Rp 432,18 triliun (kurs Rp 14.404 per dolar). Investasi tersebut membuat ekonomi Indonesia kuat.
Ekspor dari seluruh industri turunan mendekati USD 35 miliar dolar tahun ini, naik dibanding USD 1 miliar tahun 2015.
“Transformasi ekonomi berbasis industri daripada komoditas, Itu sangat diapresiasi semua negara yang saya ketemu,” katanya.
Luhut melanjutkan, kawasan industri hijau di Kalimantan Utara bisa membuat 265 gigawatt hour untuk menghasilkan energi bersih, dan memproduksi 3 juta mobil listrik. Saat itu Elon menanggapi bahwa ia sangat paham.
Luhut menawarkan untuk membuat perusahaan dengan clean energy, maka tempat terbaik ada di Indonesia. Ia optimistis tidak ada negara lain yang bisa menawarkan keuntungan investasi selain di Indonesia.
“Biaya Listrik hanya 5 sen per kwh, dengan biaya transportasi hanya 1 dolar mengangkut bahan-bahan itu. Siapa yang bisa lawan kita? Dia paham itu,” katanya.
Sejak pertemuan delegasi Indonesia di pabrik perakitan kendaraan listrik tesla di Austin, Texas pada 26 April lalu, pihak Kemenko Marves dan tim Tesla melakukan negosiasi secara intensif untuk merumuskan berbagai hal terkait detail formula investasi yang dipakai.
Namun demikian, keputusan akhir mengenai investasi akan berada di tangan Tesla.(Sumber)