Politiknesia.com

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Ungkap Studi Kelayakan 17 Kilang Minyak Modular Hampir Final

Menteri Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, tahap studi kelayakan atau feasibility study (FS) pembangunan 17 kilang minyak di Indonesia hampir selesai.

“Yang 17 kilang sekarang FS-nya sudah hampir final,” ujar Bahlil saat ditemui usai menghadiri Rapat Koordinasi Persiapan Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2025 di kantor BKPM, Jakarta, Rabu, 1 Oktober.

Bahlil menjelaskan, kilang yang akan dibangun merupakan kilang minyak modular, yakni unit berskala kecil bisa dibangun lebih cepat dengan kebutuhan investasi jauh lebih rendah dibanding kilang konvensional berkapasitas besar.

Sebanyak 17 kilang modular tersebut akan ditempatkan di berbagai lokasi, termasuk di Jawa, Kalimantan hingga Papua. “Jadi dia (kilang) itu modular, tersebar di spot-spot,” ucapnya.

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan, telah mengirimkan tim ke Angola, Afrika Tengah dan Amerika Serikat. Hal itu menyusul rencana pemerintah yang akan membangun kilang (refinery) dan penyimpanan minyak (oil storage) berkapasitas 1 juta barel.

Dia mengatakan, dirinya mengutus tim yang beranggotakan SKK Migas, Pertamina, Lemigas serta Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM.

“Tim kami dari Angola sudah balik dari Amerika, yang di bawa itu timnya dari SKK Migas, kemudian Pertamina, Lemigas, dari Ditjen Migas,” ujar Bahlil yang dikutip Rabu, 23 Juli.

Tim yang diutus tersebut, kata Bahlil, ditugaskan untuk memetakan sebaran wilayah yang bisa digunakan sebagai lokasi penyimpanan minyak demi menjaga ketahanan energi Indonesia selama 21 hari.

Kedua proyek itu, sambungnya, masuk dalam 18 dokumen pre-feasibility study (FS) yang diserahkan ke Danantara untuk kemudian dikaji dan dibiayai.

Dalam dokumen tersebut, storage dan refinery menelan investasi sekitar Rp72 triliun dan Rp160 triliun. Sementara lokasinya tersebar dari ujung barat Indonesia sampai ke Timur.

Kedua proyek fantastis tersebut akan dibangun di Lhokseumawe; Sibolga; Natuna; Cilegon; Sukabumi; Semarang; Surabaya; Sampang; Pontianak; Badung (Bali); Bima; Ende; Makassar: Donggala; Bitung; Ambon; Halmahera Utara; dan Fakfak.(Sumber)