Politiknesia.com
Parpol  

PDIP-PKS Jadi Oposisi, 42 Persen Suara Yang Tak Pilih Prabowo-Gibran Bisa Tersalurkan

Politikus PDIP Masinton Pasaribu menyatakan, PDIP tak masalah jika harus menjadi oposisi bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ia menilai keduanya bisa bekerja sesuai peran masing-masing.

“Bagus-bagus aja memerankan masing-masing, komunikasi atau segala macem,” kata Masinton dalam diskusi online bertajuk ‘Demokrasi Tanpa Oposisi’ pada Sabtu (4/5/2024).

Menurut Masinton, dengan PDIP dan PKS sebagai oposisi, maka suara 42 persen masyarakat saat pilpres yang tidak memilih Prabowo-Gibran dapat tersalurkan.

“Artinya ada 42 persen suara rakyat yang tidak memilih Prabowo-Gibran, kan ini harus ada kanal untuk mengartukulasi kepentingan dan suara-suara rakyat tadi yang 42 persen itu,” kata Masinton.

Ketika disinggung soal hubungan PDIP dan PKS yang tidak sejalan. Masinton menyebut, sikap politik diambil bukan melalui hitungan kuantitatif, tetapi mengenai prinsip dan pendirian.

“Bahwa nanti PDIP akan sendiri umpamanya, ya toh ketika pemilu 2004 lalu juga kita sendiri, no problem,” ujar Masinton.

Masinton mengatakan, PDIP tidak pernah tidak suka dengan PKS. Ia mengaku, kedua partai tersebut sering melakukan komunikasi.

“Gak alergi, pernah juga kok PKS dateng ke PDIP komunikasi atau segala macem, nah kalo kerja sama yang strategis ya nanti saya tidak mau mendahului,” tuturnya.

(Sumber)