Politiknesia.com

Ridwan Kamil Meminta Guru SMK di Cirebon Yang Mengkritik Gubernur, Tidak Dipecat

Gubernur Ridwan Kamil memberikan sambutan dan membuka secara resmi acara Rakorda PKK Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2023 bersama ketua tim Penggerak Keluarga (TP-PKK). Lingkungan terbaik dimulai dari keluarga, ayo benahi bersama mulai dari rumah kita

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan telah menghubungi pihak yayasan SMK di Kota Cirebon untuk tidak memberhentikan seorang gurunya yang telah berkomentar dengan bahasa kurang pantas atau meng kritik di akun instagram @ridwankamil.

Sebelumnya, guru tersebut berkomentar dalam unggahan Ridwan Kamil yang menampilkan kisah inspiratif dari para siswa SMPN 3 Kota Tasikmalaya. Sang guru ini melalui komentarnya mempertanyakan posisi Ridwan Kamil yang melakukan video konferensi dengan anak-anak ini.

Ia mempermasalahkan pakaian yang dikenakan Ridwan Kamil yang berwarna kuning yang menjadi lambang Partai Golkar yang baru saja dimasukinya. “Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi sebagai gubernur, kader partai, atau pribadi ridwan kamil?” (Dalam zoom ini, kamu sedang jadi gubernur, kader partai, atau pribadi Ridwan Kamil?”.

Komentar tersebut ditempelkan Ridwan Kamil sehingga menjadi komentar teratas di unggahan tersebut. Ridwan Kamil pun membalas komentar tersebut dengan mengutip kata “Maneh” mengikuti komentar guru tersebut, “Menurut Maneh Kumaha?”

Diketahui dalam Bahasa Sunda, kata “Maneh” yang berati “Kamu” biasanya hanya ditujukan kepada orang yang sudah akrab atau bisa dipakai dalam ungkapan yang lebih kasar.

“Karenanya setelah berita itu hadir, saya sudah mengontak sekolah/yayasan, agar yang bersangkutan untuk cukup dinasehati dan diingatkan saja, tidak perlu sampai diberhentikan,” kata Ridwan Kamil dalam unggahan instagramnya, Rabu (15/3/2023).

Hal ini dilakukan Ridwan Kamil menyikapi hadirnya berita bahwa ada guru SMK diberhentikan oleh yayasannya karena meng kritik dirinya, yang membuat ia juga cukup kaget.

“Seorang pemimpin harus terbuka terhadap kritik walaupun kadang disampaikan secara kasar. Sudah ribuan kritik masuk, dan selalu saya respon dengan santai dan biasa saja. Kadang ditanggapi dengan memberikan penjelasan ilmiah, kadang dibalas dengan bercanda saja,” katanya.

Mungkin karena yang melakukannya posting kasar adalah seorang Guru, yang postingannya mungkin dilihat/ditiru oleh murid-muridnya, katanya, maka pihak sekolah/yayasan untuk menjaga nama baik insitusi memberikan tindakan tegas sesuai peraturan sekolah yang bersangkutan.

“Apapun itu, di era medsos tanpa sensor ini, kewajiban kita para orangtua, guru dan pemimpin untuk terus saling nasehat-menasehati dalam kabaikan, kesabaran dan selalu bijak dalam bermedsos. Agar anak cucu kita bisa hidup dalam peradaban yang lebih mulia,” tuturnya.

 

Silahkan baca artikel sumber disini.

 

Leave a Reply