Serangan drone Rusia yang menargetkan fasilitas infrastruktur menyebabkan pemadaman listrik di lebih dari 400 kota dan desa di Ukraina, Sabtu (18/11) waktu setempat.
Dilansir Reuters, wilayah yang mengalami pemadaman listrik itu terletak di bagian selatan, tenggara, dan utara Ukraina.
Di sisi lain, dari 38 drone yang dikirim Rusia, 29 di antaranya berhasil ditembak jatuh oleh angkatan udara Ukraina.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, drone-drone itu ditembak jatuh di beberapa wilayah di Ukraina antara pukul 8 malam pada Jumat (17/11) hingga 4 lagi pada Sabtu (18/11) waktu setempat.
“Semakin dekat kita dengan musim dingin, maka semakin gencar Rusia akan mengirimkan serangannya,” kata Zelenskiy dalam pidatonya dilansir Reuters, Minggu (19/11).
Pada musim dingin tahun lalu, serangan Rusia juga membuat jutaan orang harus bertahan hidup tanpa listrik, pemanas air, dan air selama berbulan-bulan yang dingin.
Kementerian Energi Ukraina mengatakan, sebenarnya mereka punya cukup pasokan listrik, namun karena serangan drone itu, 1.550 konsumen harus kehilangan akses dengan listrik karena kerusakan jaringan. Saat suhu mulai turun, pemerintah Ukraina mendesak para warganya untuk bersiap menghadapi serangan baru Rusia.
“Kita tidak punya waktu untuk bersantai. Tentu saja kita semua, pekerja energi dan pasukan pertahanan, harus siap menghalau kemungkinan serangan Rusia terhadap infrastruktur energi di musim dingin ini,” ucap Kepala Operator Jaringan Listrik Ukrenergo, Volodymyr Kudrytskiy.
Serangan Rusia juga menghantam kilang minyak di wilayah Odessa. Sebuah gedung administrasi juga rusak dan seorang warga sipil terluka dalam serangan tersebut.
Sementara itu di wilayah Chernihiv utara yang merupakan perbatasan Ukraina dengan Rusia dan Belarusia, dua bangunan infrastruktur rusak. Enam pemukiman warga di wilayah ini terputus sepenuhnya dari aliran listrik.(Sumber)