Politiknesia.com

Wamendag Dyah Roro Esti Cek Kesiapan Revitalisasi dan Digitalisasi Pasar Tradisional Kendari

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Republik Indonesia (RI) Dyah Roro Esti Widya Putri mengecek kesiapan revitalisasi dan digitalisasi Pasar tradisional Baruga Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Wamendag saat ditemui di Kendari, Rabu, mengatakan bahwa kunjungan tersebut dilakukan untuk memantau keadaan pasar, seperti ketersediaan dan harga bahan pokok, serta mendorong transformasi Pasar Baruga menuju digitalisasi.

Ia menyampaikan jika penerapan sistem pembayaran dan pemasaran digital di pasar tersebut bisa segera direalisasikan sehingga dapat memperluas akses bagi para pedagang dan konsumen, serta juga dapat menyesuaikan dengan perkembangan teknologi.

“Kami sedang menggalakkan bagaimana pasar bisa bertransformasi sampai bisa menuju go digital,” kata Dyah Roro saat mengunjungi Pasar Baruga bersama Anggota DPD RI Daerah Pemilihan (Dapil) Sultra Rabiah dan Wali Kota Kendari Siska Karina Imran.

Dalam kunjungannya itu, Dyah Roro juga mengecek kondisi fisik pasar yang meliputi kebersihan, aksesbilitas lorong kios, hingga tata letak kawasan pedagang di dalam pasar Baruga Kendari itu.

“Kunjungan saya ke sini intinya untuk memastikan agar masyarakat tidak mendapatkan harga yang melonjak dan ingin melihat secara langsung kondisi pasar. Tujuan utamanya adalah berkaitan dengan revitalisasi pasar, baik secara fisik maupun nonfisik,” ujarnya.

Selain itu, Wamendag Dyah Roro juga memantau harga bahan pokok di pasar. Beberapa bahan pokok yang dicek tersebut, seperti beras, bawang putih, bawang merah, minyak goreng, dan telur.

Wamendag RI Dyah Roro Esti Widya Putri (tengah) saat diwawancarai Pasar Baruga Kendari, Sulawesi Tenggara (8/10/2025). (ANTARA/La Ode Muh Deden Saputra)

Dia juga menekankan pentingnya dalam menjaga pasar agar tetap stabil dan stok-stok komoditas bahan pokok yang dibutuhkan cukup di tengah-tengah masyarakat.

Dyah Roro menyebutkan bahwa berdasarkan hasil pemantauan tersebut, ditemukan beberapa harga bahan pokok masih relatif stabil, seperti beras SPHP dijual seharga Rp62,5 ribu sesuai dengan harga eceran tertinggi atau HET, kemudian beras premium dijual Rp150 ribu per 10 kilogram.

Sedangkan untuk minyak goreng kemasan merk Minyakita dijual Rp15.500 per liter, dan cabai rawit Rp35 ribu per kilogram.

“Harga minyak kita bahkan berada di bawah HET yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp15.700,” jelas Dyah Roro.

Sementara itu, Wali Kota Kendari Siska Karina Imran menyambut baik kunjungan tersebut. Menurutnya, kestabilan harga kebutuhan pokok menjadi indikator bahwa inflasi di Kota Kendari masih dalam kondisi aman dan terkendali.

“Alhamdulillah, harga bahan pokok di pasar-pasar kita stabil. Ini menunjukkan upaya pengendalian inflasi berjalan efektif,” ucap Siska.

Selain memastikan stabilitas harga, Wali Kota Kendari juga menyinggung komitmen pemerintah daerah dalam mengembangkan pasar digital. Pasar Baruga sebelumnya telah ditetapkan sebagai salah satu pasar nontunai di Kota Kendari.(Sumber)