Politiknesia.com

83 Tahun Bakrie Group: Dari Hasil Bumi Desa Menggala Hingga Raja Energi dan Media

10 Februari 1942 di Menggala, Lampung, sebuah kelompok usaha yang menjadi cikal bakal Bakrie Group atau Bakrie & Brothers didirikan. Bersama kakaknya Abuyamin, Achmad Bakrie membentuk sebuah badan usaha yang diberi nama Firma Bakrie & Brothers General Merchant and Commision Agent.

Dari kelompok usaha yang didirikan oleh dua saudara ini, Kelompok Usaha Bakrie kini menjelma menjadi salah satu konglomerasi bisnis di Indonesia. Berbagai bidang usaha dilakoni, mulai dari perkebunan, pertambangan, telekomunikasi, entertainment, hingga manufaktur dijajaki.

Sangat jarang sebuah kelompok usaha bisa bertahan hingga 83 tahun lamanya. Hal ini diakui sendiri oleh suksesor Achmad Bakrie, yakni Aburizal Bakrie. Tak hanya berorientasi pada menangguk keuntungan bisnis secara maksimal, ternyata kunci sukses Bakrie Grup hingga saat ini adalah nilai-nilai perusahaan yang terus terjaga dari awal pendiriannya.

Sejarah Bakrie Group

Berbicara Bakrie Grup, tak lengkap jika tak membahas awal mula perusahaan didirikan. Bakrie Group didirikan di sebuah desa yang pernah sangat termasyur hingga mancanegara pada tahun 1920-an hingga medio 1950-an, yakni Desa Menggala, Lampung. Hasil buminya seperti kopi, lada hitam, cengkeh dan rupa-rupa hasil hutan di Menggala adalah komoditas andalan provinsi Lampung sejak era kolonial Belanda dulu.

Atas hasil bumi yang begitu berlimpah Desa Menggala bahkan memiliki pelabuhan di aliran Sungai Tulang Bawang. Namun di akhir tahun 1950-an pelabuhan tersebut menghilang entah kemana. Padahal di belakang dermaga alias pelabuhan kecil tadi adalah tempat ekonomi rakyat dan para pedagang yang barang dagangannya keluar-masuk lewat pelabuhan itu.

Keadaan perdagangan marak betul di pelabuhan itu. Bila sebuah kapal menyandar, anak-anak kampung “menyerbu” pelabuhan yang waktu itu disebut “boom”. Mereka menjadi saksi kesibukan para saudagar dan petinggi Belanda hilir mudik. Transportasi darat belum ada hingga ke sentra perdagangan itu mesti berjalan kaki sejauh 1,5 km. Di sanalah Achmad Bakrie kecil pernah mengirimkan roti dagangannya ketika ia berusia 10 tahun.

Ya, Achmad Bakrie memang seorang pengusaha tulen. Bahkan mungkin atas berkat namanya, yang mirip pelafalan roti dalam bahasa Inggris yakni Bakery, Achmad Bakrie pernah benar-benar berjualan roti semasa kecil.

Usianya kira-kira baru beranjak 10 tahun ketika ia harus bertarung dengan kerasnya kehidupan. Di saat yang bersamaan, Achmad Bakrie masih harus bersekolah di sekolah dasar untuk pribumi bernama Hollandsch Inlandsche School (HIS) di Menggala.

Sang kecil Achmad Bakrie itu kemudian keliling kampung menjajakan roti dagangannya kepada masyarakat lokal maupun pendatang, para tuan tanah Belanda. Tidak sampai di situ, Roti tersebut kemudian dijual lagi ke Teluk Betung, sebuah distrik perniagaan di selatan kota Bandar Lampung.

Seiring waktu berjalan, berbekal keterampilan dagang dan wirausaha yang dimilikinya, Achmad Bakrie memberanikan diri mendirikan badan usaha yang bergerak di bidang perdagangan umum, khususnya palawija hasil bumi Desa Menggala, seperti kopi, lada, cengkeh, dan tapioka.

Perusahaan pun maju dengan pesat, perdagangan senantiasa ramai. Apalagi ketika Belanda pergi dari Indonesia, ada rantai distribusi yang terputus dan membuka celah bagi Achmad Bakrie meluaskan lini usahanya. Ceruk distribusi ini benar-benar dimanfaatkan olehnya.

Pada tahun 1957, Achmad Bakrie mengakuisisi NV Kawat dari orang Belanda. Dan sejak itu, perusahaan Bakrie mulai bergelut di bidang industri seperti pipa, jembatan, komponen otomotif, gorong-gorong. Kecepatan menangkap situasi merupakan letak keunggulan Achmad Bakrie.

Ia mengakuisisi pabrik pipa tersebut di tengah kondisi ekonomi Orde Lama yang tidak menentu. Siapa yang terpikir, di masa-masa sulit seperti itu pipa akan menjadi komoditas yang banyak gunanya. Bahwa akhirnya pipa digunakan dalam segala macam keperluan industri, itu baru terlihat sekarang. Dahulu? Orang akan lebih mementingkan sekarung beras daripada semeter pipa.

Tapi zaman berubah dengan cepat. Industrialisasi perlahan menjalar di bumi pertiwi, di masa itu, pipa, kawat dan komponen lainnya sangat dibutuhkan sebagai gerak operasi industri. Secepat kilat, Achmad Bakrie dan perusahaannya menambuk untung besar.

Bakrie Group Kini

Kini Bakrie Grup telah berkembang dan memiliki ragam perusahaan yang bergerak di sejumlah unit usaha, di antaranya Manufacturing & Infrastructure, Mining, Oil & Gas, Logistics, Plantations, Property & Leisure, Media, Education, dan Sports.

Menyambut usia 83 tahun, Bakrie Group memiliki slogan Kebersamaan Untuk Kemanfaatan. Slogan yang terinspirasi dari prinsip almarhum H. Achmad Bakrie (pendiri Bakrie Group), yaitu Trimatra Bakrie yang mengandung nilai Keindonesiaan, Kemanfaatan, dan Kebersamaan.

Dengan slogan ini, Bakrie Group ingin mengajak seluruh Insan Bakrie (karyawan internal Bakrie) maupun masyarakat luas untuk bersama-sama memberikan manfaat bagi sesama demi kemajuan Indonesia. Seperti amanat dari almarhum H. Achmad Bakrie yang mengatakan bahwa “Setiap Rupiah yang dihasilkan Bakrie, harus bermanfaat bagi orang banyak”.

Melalui Bakrie Untuk Negeri (Payung Aktivitas Sosial) yang dibangun oleh Bakrie Group, berbagai kontribusi sosial telah banyak dijalankan dalam berbagai bidang kegiatan di seluruh wilayah Indonesia demi bisa membangun dan bermanfaat bagi negeri.

Dalam rangka perayaan hari jadi ke-83, Bakrie Group melalui Bakrie Untuk Negeri juga membuat beberapa program baru yang melibatkan internal maupun eksternal perusahaan. Di antaranya adalah Extra-Office-Cular, Kita Satu, PORSENI Bakrie dan tentu saja acara rutin tahunan Penghargaan Achmad Bakrie.

Extra Office Cular merupakan program yang terinspirasi dari kegiatan ekstrakurikuler pada masa sekolah. Program ini bertujuan untuk membentuk komunitas sehat melalui berbagai kegiatan olahraga yang dapat diikuti oleh karyawan internal Bakrie Group di luar jam kerja.

Sedangkan Kita Satu adalah program lanjutan pada saat HUT Bakrie Group ke-80. Melalui program ini, Bakrie Untuk Negeri akan memberikan dana kepada komunitas sosial untuk mendukung kegiatannya. Tahun ini, program Kita Satu akan fokus ke 4 bidang, yakni Olahraga, Pendidikan, Perekonomian, dan Lingkungan.

Selain kedua program baru tersebut ada dua program yang sudah rutin dilaksanakan tiap tahunnya untuk menyambut HUT Bakrie Group yakni PORSENI Bakrie dan Penghargaan Achmad Bakrie.

Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) Bakrie diikuti oleh seluruh Insan Bakrie dari seluruh Bakrie Group. Kegiatan ini dipenuhi oleh berbagai macam olahraga seperti catur, basket, tenis meja, bulutangkis, tenis, mini soccer, Run 5K, serta Esports seperti FIFA dan Mobile Legends.

Sementara Penghargaan Achmad Bakrie menjadi ajang apresiasi yang diadakan setiap tahun untuk putra-putri Indonesia yang memiliki pencapaian serta karya inspiratif yang bermanfaat bagi tanah air bahkan dunia. Selamat Ulang Tahun Bakrie Group! Semoga senantiasa memberi kebermanfaatan dalam kebersamaan. {radaraktual}