Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi meminta Badan Pangan Nasional (Bapanas) tidak membuat kebijakan keliru alias kebijakan yang sesungguhnya bisa merugikan pasar dan petani.
Misalnya kebijakan impor yang mengacaukan harga pasar serta membunuh harga di tingkat petani yang saat ini tengah menggelar panen raya.
“Yang tidak boleh itu adalah impornya rembes ke pasar lalu membunuh harga dasar yang hari ini lagi dinikmati oleh petani lalu kemudian membuat ketidakstabilan karena ada ketakutan psikologi,” ucapnya, lewat keterangan, Kamis (13/4/2023).
Berbeda halnya apabila arahnya Bapanas terkait cadangan seharusnya memang punya cadangan. Hanya saja jangan sampai membuat para petani dan pedagang beras terganggu.
Dedi mengatakan, Bapanas seharusnya mampu menyelesaikan tugas pemerintah dalam menjaga psikologi pasar sehingga ke depan petani dan pedagang tidak merasa dirugikan oleh kebijakan yang kurang tepat alias keliru.
“Kan kalau dia menyerap banyak beli dari petani tapi ke pasarnya impor mereka akan mengalami kerugian psikologi,” katanya.
“Itulah yang harus diselesaikan oleh pemerintah karena tugas-tugas pemerintah itu di antaranya adalah menjaga psikologi pasar,” sambungnya.
Ke depan, Dedi meminta Bapanas memiliki data yang sama dengan Kementerian dan lembaga lain. Masalah data sangat penting karena menyangkut mekanisme pengambilan keputusan.
“Sehingga pada akhirnya apabila keputusannya tepat atau tidak itu menjadi pertanggungjawaban bersama. Tidak kemudian nantinya saling lempar tanggung jawab data,” katanya.(Sumber)
