Politiknesia.com

Digugat Cerai Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi Pilih Datangi Janda Sambil Panggul Beras

Sidang gugatan perceraian Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika dan sang suami yang juga Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi digelar Pengadilan Agama Purwakarta, Rabu (5/10).

Di saat sidang perdana digelar, Dedi Mulyadi justru sibuk dengan agenda menyambangi rumah salah satu janda di Purwakarta dengan membawa sekarung beras.

Kepada media, Kang Dedi, sapaannya, mengaku belum menerima surat panggilan resmi dalam bentuk fisik dari pengadilan. Namun ia tetap meminta pengacaranya untuk hadir di persidangan.

“Pertama, saya belum menerima surat panggilan dari Pengadilan Agama dalam bentuk fisik. Tetapi saya tetap menghormati dengan meminta pengacara untuk datang sebagai bentuk penghormatan terhadap institusi pengadilan,” ujar Kang Dedi, Rabu (5/10).

Mantan Bupati Purwakarta dua periode ini mengaku ingin tetap fokus bekerja untuk rakyat tanpa meninggalkan kewajibannya sebagai warga negara dengan tetap menghormati proses di Pengadilan Agama Purwakarta.

“Saya pesan pada pengacara untuk cari jalan terbaik untuk masa depan anak-anak,” ucapnya.

Pesan tersebut ia sampaikan langsung kepada pengacara saat bertemu di Warung Ceu Ika yang berada di depan rumah Kang Dedi di Sawah Kulon. Warung tersebut merupakan langganan Kang Dedi selama kurang lebih dua tahun bersama anak bungsunya Nyi Hyang Sukma Ayu Mulyadiputri.

Ada kejadian menarik saat pertemuan itu. Tiba-tiba Kang Dedi dipeluk oleh seorang ibu yang belakangan diketahui bernama Umiyati Utari. Ia merupakan seorang janda yang sudah sekitar sembilan bulan ditinggal wafat suaminya Dadan Suhendar. Untuk menghidupi keluarganya ia berkeliling berjualan bumbu dapur.

“Saking cintanya ibu ini katanya semalam mimpi ketemu almarhum suaminya, bahkan tadi pagi sambil mandi besar katanya. Begitu besar cintanya pada almarhum suaminya,” ujar Kang Dedi sebagaimana diberitakan Kantor Berita RMOLJabar.

Dalam kesempatan itu, Kang Dedi pun berkunjung ke rumahnya. Rupanya ia hidup dengan anaknya yang hingga kini sulit mendapatkan pekerjaan karena kerap dimintai uang oleh organisasi yang berada di sekitar perusahaan.

Ia berharap, Umiyati bisa hidup mandiri dengan memberikan sejumlah modal termasuk membayarkan rumah kontrakannya selama enam bulan ke depan. Tak hanya itu, Kang Dedi pun memberikan sejumlah kebutuhan bahan pokok salah satunya beras yang ia panggul sendiri ke rumah Umiyati.

“Sehingga di hari bersejarah ini saya tetap menjalankan program-program kerakyatan dengan mengayomi para janda tua sehingga itu lebih bermakna,” demikian Dedi Mulyadi.(Sumber)

Leave a Reply