Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa koordinasi yang kuat sangat diperlukan untuk menjawab berbagai tantangan global.
Menurut PBB, saat ini dunia tengah dihadapkan pada tantangan global yang disebut dengan The Perfect Storm, yang terdiri dari tantangan Covid-19, Conflict, Climate Change, Commodity Prices, dan Cost of Living.
Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2022 menjadi 2,9 persen dari sebelumnya 4,4 persen sebagai imbas konflik geopolitik dunia.
Berbagai faktor tersebut menimbulkan ketidakpastian global.
“Respons cepat dari seluruh pihak dibutuhkan untuk dapat mempertahankan momentum pemulihan ekonomi nasional. Momentum Presidensi G20 Indonesia di tahun 2022 juga akan kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk mendorong pemulihan dan transformasi ekonomi,” ujar Airlangga, dikutip Senin(20/6/2022).
Di tengah ketidakpastian global yang terjadi, indikator sektor eksternal Indonesia masih menunjukkan ketahanan yang solid.
Hal ini tercermin dari tren surplus neraca perdagangan selama 25 bulan berturut-turut, serta rasio utang luar negeri Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) berada pada level yang aman.
Kondisi ekonomi yang membaik ini akan membantu menjaga kepercayaan publik dan investor, pada akhirnya dapat mendorong kegiatan perekonomian nasional.(Sumber)