Politiknesia.com

Menko Airlangga Ajak Para Pengusaha Kanada Tanam Investasi di Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto bertemu para pelaku usaha dan lembaga pendidikan negara bagian British Columbia di Vancouver, Kanada.

Pertemuan tersebut dibalut dalam acara Business Roundtable yang diselenggarakan oleh Asia Pacific Foundation of Canada (APFC), Selasa (3/9) waktu setempat.

British Columbia diketahui menonjol sebagai pemimpin dalam inovasi dan teknologi bersih dengan komitmennya mencapai emisi nol bersih pada 2050.

Sejalan dengan itu, Airlangga juga memaparkan komitmen Indonesia mewujudkan net zero emission pada 2060 dengan fokus pada energi terbarukan.

“Pemerintah tengah mendorong produksi kendaraan listrik, mempercepat pengembangan ekosistem semikonduktor dan kecerdasan buatan (AI), serta menjadi hub regional untuk penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS),” kata Menko Airlangga dikutip Kamis (5/9).

Dalam pertemuan bersama pelaku usaha Kanada itu, Airlangga juga memaparkan kebijakan Indonesia yang telah menetapkan 20 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan akan bertambah menjadi 26 di tahun 2024 ini.

Untuk menarik investor, Airlangga juga memperkenalkan Super Tax Deduction dan Tax Allowance dalam mendorong penelitian dan pengembangan (R&D) serta pendidikan vokasi, dengan pengurangan pajak hingga 300 persen untuk R&D dan 200 persen untuk vokasi.

Di sisi lain, Indonesia telah memainkan peran penting dalam perdagangan dan kerja sama regional, mewakili lebih dari 50 persen perekonomian dan populasi ASEAN menjadi mitra tepat untuk mengimplementasikan Strategi Indo-Pasifik Kanada.

“Kami adalah negara dengan perekonomian kepulauan yang luas dan terletak di jantung jalur perdagangan global, dengan bonus demografi menempatkan Indonesia sebagai pintu gerbang menuju ASEAN,” ujar Menko Airlangga.

Di akhir pertemuan, Menko Airlangga mengundang pelaku usaha Kanada, khususnya British Columbia untuk berkolaborasi memanfaatkan berbagai peluang ekonomi, termasuk mengundang institusi pendidikan seperti Simon Fraser University dan British Columbia Institute of Technology menjadi salah satu Perguruan Tinggi Luar Negeri (PTLN) Indonesia, serta Asia Pacific Foundation Canada membuka perwakilannya di Indonesia.

Pelaku usaha yang hadir pada Business Roundtable antara lain BC Forestry Innovation Investment Ltd., Foresight Clean Tech Accelerator, Damon Motorcycles, Paper Excellence, EDC, Kryton International, Chop Velue, Simon Fraser University, British Columbia Institute of Technology, dan Westport Fuel Systems.

(Sumber)