PT Mitra Murni Perkasa (MMP) melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan smelter nikel matte di lokasi site MMP, Kariangau, Balikpapan Barat, Kalimantan Timur.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan, pemerintah terus mendukung upaya pertumbuhan industri dalam negeri, khususnya industri smelter, dalam rangka hilirisasi industri di Indonesia. Dia menegaskan Kementerian Perindustrian akan mendukung PT MMP agar seluruh kegiatan dapat segera berjalan sesuai rencana.
“Kami memberikan apresiasi kepada seluruh investor dan jajaran Direksi PT Mitra Murni Perkasa atas komitmennya dalam membangun industri smelter nikel matte di Indonesia untuk mendukung pengembangan industri baterai kendaraan listrik dalam rangka ikut menyukseskan program hilirisasi serta menjadi langkah penting menuju Indonesia Emas 2045,” kata dia dalam siaran pers, dikutip Jumat (15/9/2023).
Direktur Utama MMP Adhi Mustopo mengatakan pembangunan smelter nikel matte MMP sejak 2020 telah melewati proses studi kelayakan, persiapan lahan, perjanjian kerja sama pasokan listrik dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), dan pembangunan fasilitas jetty oleh PT PP (Persero). MMP juga melakukan penandatanganan kontrak Engineering, Procurement and Construction (EPC) bersama dengan China ENFI.
Baca: MMS Group Indonesia Kembangkan Kakao Kelompok Tani Lalut Isau
Menurut dia, proyek smelter nikel matte MMP diproyeksikan selesai pada kuartal IV-2024. Adapun nantinya smelter ini menghasilkan nikel matte sebesar 27.800 ton per tahun dengan kadar nikel 78% untuk mendukung hilirisasi industri dan pengembangan industri baterai nasional.
“Indonesia berperan penting dalam penyediaan bahan baku nikel dunia dan memiliki posisi tawar khususnya dalam pengembangan kendaraan listrik global. Harapan kami MMP yang adalah 100% PMDN dapat menjadi proyek percontohan dalam industri smelter nikel matte di Indonesia,” ujar dia.
Adhi menambahkan fasilitas smelter sekaligus merupakan perwujudan nilai dan aspirasi terhadap pertumbuhan ekonomi dan masyarakat sekitar. Terutama dengan menerapkan penggunaan teknologi terbaru ramah lingkungan serta memprioritaskan tata kelola yang baik (Good Corporate Governance).
“Pengujian fungsional dalam kondisi tanpa beban smelter nikel matte MMP rencananya akan dilakukan pada akhir 2024. Sedangkan pengujian menyeluruh terhadap proses produksi dan produk yang dihasilkan sampai pada beban puncak dijadwalkan akan selesai pada kuartal ke-2 tahun 2025,” pungkas dia.
Sebagai informasi, acara ini dihadiri Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Gubernur Kalimantan Timur, H. Hadi Mulyadi Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen Tri Budi Oetomo, Kapolda Kalimantan Timur, Irjen. Pol. Drs. Imam Sugianto, dan Walikota Balikpapan, H. Rahmad Mas’ud. Kemudian Founder MMS Group Indonesia, Andrew Hidayat dan jajaran manajemen MMS Group Indonesia (MMSGI), perwakilan PT PLN (Persero), perwakilan kontraktor EPC-ENFI, perwakilan Bank Negara Indonesia (BNI), serta direksi Mitra Murni Perkasa (MMP).(Sumber)