Politiknesia.com

Para Pelaku UMKM Laris Manis, Bupati Gresik: Multiplier Effect Golkar Jatim Betsholawat

Puncak peringatan HUT ke-58 Partai Golkar di Jawa Timur ditutup dengan acara ‘Golkar Jatim Bersholawat’. Ribuan jemaah hadir memenuhi Wahana Ekspresi Poesponegoro, Gresik.

Ketua Golkar Jatim M Sarmuji mengaku bangga karena bisa menghadirkan selawat di tengah-tengah masyarakat.

“Kita meyakini bahwa dengan selawat hidup kita menjadi lebih berkah. Mudah-mudahan kita semua mendapatkan syafaat serta dikumpulkan dengan Kanjeng Nabi Muhammad SAW di surga kelak,” kata Sarmuji, Kamis (17/11/2022) malam.

Sarmuji lalu menyinggung seorang warganet yang sempat berkomentar di akun medsos pribadinya sebelum acara Golkar Jatim Bersholawat.

Warganet itu menyebut Golkar memperalat selawat untuk mencari simpati dan suara jelang Pemilu 2024.

“Ada saja netizen yang berseloroh ‘mosok selawat diperalat partai’, tapi saya jawab ‘bukan selawat yang diperalat partai tapi partai yang diperalat untuk menyebarluaskan selawat. Golkar Jawa Timur akan memperalat dirinya untuk menyebarkan kemanfaatan selawat di seluruh Jawa Timur,” ucap Sarmuji.

Kehadiran stakeholder Jatim dan juga para pemimpin berbagai pondok pesantren (ponpes) di acara Golkar Jatim Bersholawat menandakan Jatim sangat harmonis.

“Di sini ada Mbak Khofifah yang menyempatkan waktunya, ada Gus Kautsar, Gus Aam, Gus Hafidz, Gus Yani, dan ada Gus Azmi, Jatim sangat ayem, guyub, harmonis,” ujarnya.

Sementara, Khofifah dalam sambutannya juga menyapa satu persatu kiai dan ulama yang hadir dalam acara ini. Bahkan sempat melempar candaan untuk Bupati Gresik Gus Yani.

“Gusnya banyak sekali, ilmunya ilmu kiai tapi saya lebih baik menyebutnya Gus, supaya tidak ada godaan-godaan yang lain. Gus Yani, pokoke Gus Yani tidak boleh ke lain hati, setuju?” ujar Khofifah yang disambut gemuruh setuju oleh jemaah selawat.

Khofifah juga memuji Sarmuji dalam penutupan sambutannya. Mantan Mensos RI ini memuji Sarmuji karena Wakil Ketua Komisi VI DPR RI tersebut sempat mengutip bacaan barzanji yang menandakan bahwa ia gemar berselawat dalam kegiatan sehari-hari.

“Gus Sarmuji ini dulu adalah pimpinan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Surabaya, jadi kalau tadi menutup sambutan dengan kalimat barzanji, itu menunjukkan bahwa beliau sering membaca bacaan barzanji dan selawatan,” ungkap Khofifah.

Khofifah menutup sambutannya dengan pantun.

“Ada tahun di dalam bakul, i love you full. Aslinya ngono yang dipengene adalah Gus Azmi yang ngendikan,” tutup Khofifah.

Sementara itu, pengasuh Ponpes Al Falah, Ploso, Kediri, Gus Kautsar menyebut Sarmuji adalah teman baiknya. Ia mengapresiasi Sarmuji yang punya inisiatif mengadakan acara selawat.

“Pak Sarmuji itu tetangga saya, saya kena hak tetangga yang harus saya muliakan dan hormati. Beliau ajak berselawat dalam rangka mendoakan bangsa ini dan Jatim. Semoga diberkahi Allah SWT,” jelasnya.

Gus Kautsar juga memuji ke-NU-an Sarmuji. Ia juga melempar candaan ke Sarmuji.

“Ternyata anak beliau santri di Lirboyo. Bahwa memang, saya juga nggak tahu, mungkin benar apa yang disampaikan Bu Khofifah tadi, pimpinan Golkar Jatim itu memang setengah kiai.

Kok tahu berselawat kepada baginda Rasulullah merupakan satu keberkahan, suatu antisipasi menghindari hal-hal buruk yang akan terjadi,” ujarnya.

“Karena menurut ulama, keistimewaan baca selawat merupakan jaminan keamanan dan juga potensi luar biasa untuk mendapatkan harapan kita bersama. Itu dawuhe ulama soal barokahnya selawat,” sambung Gus Kautsar.

Dalam acara tersebut, Golkar Jatim juga membagikan 5 hadiah umrah dan 5 unit laptop kepada jemaah yang beruntung saat pengundian. Sarmuji secara langsung memberikan hadiah tersebut kepada jemaah.

Beberapa tokoh yang hadir dalam acara itu antara lain Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pengasuh Pondok Pesantren Alfalah Gus Kautsar, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Pengasuh Pondok Pesantren Tambakberas Jombang KH Aam Notobuwono, Pembina Majelis Syubbanul Muslimin yang juga Pengasuh Ponpes Nurul Qadim Probolinggo KH Hafidzul Hakim Noer, Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak, dan Gus Azmi.(Sumber)

Leave a Reply