Politiknesia.com

Partainya Trump Dituding Dukung Pengeboman Depot Makanan dan Bantuan Gaza

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mengklaim bahwa anggota parlemen dari partainya Donald Trump yakni Partai Republik mendukung pengeboman depot makanan dan bantuan di Gaza.

Pernyataan tersebut, yang disampaikan dalam unggahan di media sosial pada Rabu (23/4/2025), muncul setelah menteri sayap kanan Israel itu mengatakan telah bertemu dengan pejabat senior Partai Republik di perkebunan Presiden Donald Trump di Mar-a-Lago di Florida, Amerika Serikat.

“Mereka menyatakan dukungannya terhadap posisi saya yang sangat jelas tentang bagaimana bertindak di Gaza dan bahwa depot makanan serta bantuan harus dibom untuk menciptakan tekanan militer maupun politik agar para sandera kami dapat pulang dengan selamat,” tulis Ben-Gvir di X dalam bahasa Ibrani, mengutip Al Jazeera, Kamis (24/4/2025).

Presiden AS tidak hadir di acara tersebut. Postingan Ben-Gvir tidak menyebutkan secara rinci anggota Partai Republik mana saja yang hadir. Namun, kantor Ben-Gvir memberi tahu media Israel bahwa Anggota Kongres dari Partai Republik Tom Emmer, yang dianggap sebagai anggota DPR AS dengan jabatan tertinggi ketiga, termasuk di antara anggota parlemen yang hadir.

Times of Israel dan Jewish News Syndicate termasuk di antara media berita yang mengutip kantor Ben-Gvir melaporkan kehadiran Emmer. Anggota kongres tersebut merupakan salah satu tokoh terdepan di Kongres AS yang mendukung Israel di tengah perang di Gaza dan secara teratur mengatakan bahwa Hamas, bukan Israel, yang harus disalahkan atas tingginya tingkat kematian warga sipil di daerah kantong Palestina tersebut.

Juru bicara Emmer tidak membalas permintaan komentar dari Al Jazeera mengenai kunjungan ke Mar-a-Lago dan apakah anggota kongres tersebut mendukung posisi Ben-Gvir dalam menyerang lokasi makanan dan bantuan di Gaza.

Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan sedikitnya 51.300 warga Palestina telah tewas sejak perang dimulai setelah serangan 7 Oktober oleh Hamas di Israel selatan, yang menewaskan sedikitnya 1.139 orang.

Ben-Gvir merupakan salah satu tokoh terdepan di Israel yang menyerukan peningkatan serangan Israel terhadap Gaza. Ia telah menyerukan pemukiman kembali Gaza dan dengan bersemangat mendukung rencana Trump untuk menggusur paksa penduduk daerah kantong Palestina tersebut.

Dia awalnya mengundurkan diri dari pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada bulan Januari, sebagai bentuk penentangan terhadap kesepakatan gencatan senjata sementara.

Sebelum bergabung kembali dengan pemerintah pada bulan Maret, ia menyerukan agar Israel memutus aliran listrik dan air serta mengebom depot bantuan di Gaza saat jeda pertempuran selama enam minggu berakhir.

Serangan Israel terus berlanjut setelah operasi militer dilanjutkan pada 18 Maret, dengan 1.928 warga Palestina tewas sejak saat itu. Meskipun Trump telah berjanji untuk mengakhiri perang setelah menjabat, kesepakatan gencatan senjata yang langgeng masih sulit dicapai.

Sementara itu, Prancis, Jerman dan Inggris pada hari Rabu mengecam pemblokiran bantuan, makanan dan obat-obatan yang memasuki Gaza oleh Israel. Mereka menyebut tindakan tersebut “tidak dapat ditoleransi”.(Sumber)