Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan para petani kopi, Pangdam II Sriwijaya dan Danrem 041 Garuda Emas menginisiasi kegiatan replanting. Kegiatan ini dirasa sangat tepat dalam meningkatkan produktivitas hasil kopi petani, diharapkan produksi kopi dalam 1 hektar dapat mencapai lebih dari 2 ton per hektar tiap tahunnya.
Setelah menyerahkan bantuan Alat Mesin & Pertanian (Alsintan) di Desa Tebat Tebelet Kec. Kepahiang, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bersama Pangdam II Sriwijaya dan Bupati Kepahiang, melakukan Demplot Budi Daya Kopi Robusta Melalui Teknik Replanting bertempat di Kebun Kelompok Tani Lupak Maning Kel. Ujan Mas Atas Kec. Ujan Mas Kab. Kepahiang, pada Selasa (26/9/2023),
Gubernur Rohidin menjelaskan “Bengkulu adalah salah satu penghasil kopi Robusta terbesar di Indonesia, maka sore hari ini kita melaksanakan penanaman bersama peremajaan di sini, karena secara kualitas sudah sangat teruji, juga sudah diterima oleh pasar dunia, juga produktif sungguh sangat bagus kalau betul-betul dikelola dengan baik,” jelas Rohidin.
Menurut Rohidin, rata-rata produksi kebun kopi Bengkulu saat ini masih diangka 800 Kg sampai 1200 kg per hektar tiap tahun. Ini masih jauh di bawah standar beberapa negara asia yakni 1,8 ton sampai 2,5 ton per hekter tiap tahun.
Gubernur Rohidin pun mengungkapkan terkait dukungan akan potensi Kopi, Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu melalui APBD menyiapkan anggaran bantuan bibit kopi untuk 500 hektar lahan yang akan dibagikan sesuai dengan kebutuhan para petani kopi.
“Tahun depan kita menganggarkan lebih kurang 500 hektar, untuk APBD ada pengadaan bibit jadi nanti tolong disampaikan saja lahannya, kepastiannya siap nanti kita siapkan bibitnya dari Provinsi Bengkulu, yang penting adalah kesiapan lahan dan kesiapan petani,” pesan Rohidin.
Sementara itu Panglima Darah Militer/Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Yanuar Adil mengungkapkan bahwa pihaknya melakukan dua cara untuk mendorong produktivitas kopi di Kepahiang yakni melalui replanting dan optimalisasi pohon kopi.
“Produksinya ada dua cara yang akan dijalankan saat ini, ada replanting dan dengan optimalisasi, mudah-mudahan ke depan kegiatan pada hari ini hasilnya akan terlihat sekitar 2,5 tahun, kita mendoakan agar yang kita tanam ini membutuhkan hasil yang maksimal, untuk kesejahteraan masyarakat Kepahiang,” jelas Yanuar.
Selain itu, Yanuar Adil juga menjelaskan bahwa pengalaman saat meninjau Alutsista tank leopard ke Jerman, Belanda dan Belgia, ia menyempatkan untuk mengunjungi salah satu tempat Kopi di sana. Menurutnya kopi Bengkulu mirip dengan Kopi yang ia nikmati di Eropa.
“Saya rasa mungkin yang saya minum pada saat di Eropa itu adalah kopi dari Bengkulu, cuma kemasannya kok beda, artinya rasanya tidak bisa bohong, rasa kita sama dengan yang di Eropa, mudah-mudahan kopi yang saya minum itulah kopi Bengkulu, itu doa saya,” ungkap Yanuar.
Kopi ini memang sudah terkenal, saya searching ternyata pak gubernur kita sudah membawa kopi Bengkulu ini sampai ke luar negeri, artinya kopi kita ini sudah terkenal, untuk itu perlu kita tingkatkan produksinya.
Pada kegiatan Demplot Budidaya Kopi Robusta ini, dilakukan penanaman pertama pada lahan kopi seluas 2 hektar, yang ke depannya akan dilanjutkan dengan 10 hektar lahan. Selain itu juga dilakukan pengembangan-pengembangan lanjutan, sesuai dengan berjalannya program ini. (Sumber)