Wali kota sebuah kota kecil di Meksiko menikahi buaya dalam upacara yang penuh warna, Kamis, 30 Juni 2022.
Walikota San Pedro Huamelula, Victor Hugo Sosa, mengecupkan bibirnya ke moncong buaya kecil, yang mulutnya telah diikat untuk gigitan reptil itu.
Pernikahan ritual ini diyakni sudah berumur berabad-abad ke masa pra-Hispanik di antara komunitas adat Chontal dan Huave negara bagian Oaxaca, seperti doa memohon karunia alam.
“Kami meminta hujan yang cukup kepada alam, untuk makanan yang cukup, sehingga kami memiliki ikan di sungai,” kata Sosa, pemimpin di desa nelayan kecil di pantai Pasifik di Oaxaca.
Oaxaca, yang terletak di bagian selatan Meksiko yang miskin, bisa dibilang negara terkaya dalam budaya asli dan rumah bagi banyak kelompok yang dengan keras mempertahankan bahasa dan tradisi mereka.
Ritual kuno di San Pedro Huamelula, yang sekarang bercampur dengan spiritualitas Katolik, diawali dengan mendandani buaya memakai gaun pengantin putih ditambah pakaian warna-warni lainnya.
Reptil berusia tujuh tahun, disebut sebagai putri kecil, diyakini sebagai dewa yang mewakili ibu pertiwi, dan pernikahannya dengan pemimpin lokal melambangkan penyatuan manusia dengan dewa.
Saat terompet dibunyikan dan genderang memberikan irama yang meriah, penduduk setempat membawa pengantin buaya di tangan mereka melalui jalan-jalan desa disambut para pria mengipasinya dengan topi mereka.
“Ini memberi saya begitu banyak kebahagiaan dan membuat saya bangga dengan akar saya,” kata Elia Edith Aguilar, yang dikenal sebagai ibu baptis yang mengatur pernikahan.
Dia mengatakan bahwa dia merasa istimewa dipercayakan untuk melaksanakan upacara, dan mencatat bahwa dia menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan apa yang akan dikenakan pengantin wanita. “Ini tradisi yang sangat indah,” katanya sambil tersenyum.(Sumber)