Jakarta, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono memastikan bahwa Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar Akbar Tanjung tegak lurus pada keputusan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar 2019.
Munas itu memutuskan bahwa Golkar mengusung Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
Ia pun menepis anggapan bahwa Akbar Tanjung mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres 2024.
“Enggak ada [dukung Anies],” kata Agung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (10/10).
Akbar menerangkan, dukungan Akbar hanya sebatas memberikan ucapan kepada Anies yang kala itu baru resmi dideklarasikan bakal diusung Partai NasDem menjadi capres di Pilpres 2024.
Menurut dia, pernyataan Akbar bukan dalam konteks mendukung Anies menjadi capres di Pilpres 2024.
“Pak Akbar Tanjung juga tahu tujuan partai sudah ditetapkan untuk Pak Airlangga. Jadi soal dukungan ya, tetapi dia memberikan congratulation sebagai capres, tapi bukan dukungan, memberikan selamat atas dipilihnya beliau sebagai capres,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Akbar mengaku mendukung Anies untuk maju sebagai capres di Pilpres 2024.
Pernyataan itu disampaikan di hadapan Anies di acara peresmian Monumen Tritura 66 yang direlokasi ke Taman Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/10).
“Karena itu saya juga pakai baju kuning, karena saya juga dukung beliau (Anies Baswedan) sebagai calon presiden,” kata Akbar.
Akbar mengaku bangga Anies menjadi salah satu kandidat capres 2024. Ia memprediksi peluang Anies untuk terpilih sebagai presiden 2024 sangat kuat.
Merespons, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menilai dukungan yang disampaikan Akbar itu hanya pernyataan normatif karena Anies telah dicalonkan Partai NasDem.
“Itu hanya pernyataan normatif saja. Bicara soal tanggapan seorang tokoh menanggapi pencapresan seseorang. Sebatas seperti mengucapkan selamat saja (kepada Anies),” kata Doli dalam keterangannya, Kamis (6/10).
Menurut Doli, Akbar Tanjung sebagai politikus senior konsisten mendukung Airlangga Hartarto yang merupakan capres Golkar hasil Munas dan Rapimnas.
Selain itu, ia berpendapat, pernyataan Akbar Tanjung tidak spesifik merujuk Pilpres 2024.
Baca artikel sumber disini.
