Politiknesia.com

Delegasi Taliban Diam-diam Masuk Indonesia, Kemlu: Tak Temui Pemerintah RI

Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) mengkonfirmasi kunjungan delegasi tingkat menengah Taliban ke Indonesia yang dilaporkan terjadi beberapa pekan lalu.

Namun, pihak Kemlu memastikan bahwa dalam kunjungan rahasia itu delegasi Taliban sebatas melakukan pertemuan informal, tanpa melibatkan pemerintah Indonesia atau Kemlu.

Pernyataan ini disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, kepada kumparan pada Rabu (26/7). “Mereka datang untuk urusan internal dengan perwakilan Afghanistan di Jakarta,” kata Faizasyah.

Ketika ditanya kapan delegasi Taliban tiba di Jakarta, diplomat senior ini tidak memberikan rincian lebih lanjut. “Saya tidak ada informasi tanggal kedatangan mereka,” jelas Faizasyah.

Tidak diketahui pula berapa lama delegasi Taliban berada di Indonesia atau apa hasil dari pertemuan mereka. Namun, Faizasyah memastikan kunjungan mereka bersifat informal tanpa keterlibatan pemerintah Indonesia.

“Sifat kunjungan informal dan tidak ada pertemuan apa pun dengan pihak pemerintah atau Kemlu,” kata Faizasyah.

Terpisah, kabar mengenai kedatangan Taliban ke Jakarta pertama kali diberitakan media berbasis di Jepang, Nikkei Asia, pada Selasa (25/7).

Dalam laporannya, seorang sumber Taliban mengatakan, delegasi tingkat menengahnya mengunjungi Indonesia pada bulan ini untuk mendekatkan hubungan antara Afghanistan dan Indonesia.

“Ini adalah delegasi tingkat menengah yang mengunjungi Indonesia dan Malaysia, dan mereka mencoba untuk meningkatkan hubungan antara Afghanistan dan kedua negara Islam tersebut,” ujar sumber tersebut, seraya menambahkan bahwa pertemuan telah terjadi lebih dari seminggu yang lalu.

Sejak mengambil alih kekuasaan Afghanistan untuk kedua kalinya pada 2021, Taliban telah berupaya untuk mencari pengakuan kedaulatan atas pemerintahannya di panggung internasional.

Salah satu caranya adalah melakukan pendekatan dengan negara-negara Islam atau bermayoritas muslim, seperti Indonesia. Di sisi lain, pemerintah tidak mengakui legitimasi pemerintahan Taliban hingga saat ini.(Sumber)