Politiknesia.com

Dijodohkan Dengan Pedangdut Happy Asmara, Ini Sosok Bupati Tuban Aditya Halindra

Inilah profil Aditya Halindra Faridzky bupati Tuban yang dijodohkan dengan pendangdut Happy Asmara.

Diketahui Aditya Halindra yang akrab disapa Lindra adalah Bupati Tuban periode 2021-2025.

Sepanjang sejarah, Lindra adalah Bupati Tuban termuda, ia lahir di Surabaya, pada 15 April 1992, kini usianya baru 30 tahun.

Saat menjabat sebagai Bupati Tuban, Lindra baru menginjak usia 29 tahun. Ia dilantik pada 20 Juni 2021, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Aditya Halindra Faridzky lahir dari keluarga politisi. Ia merupakan putra dari pasangan Ali Hasan (almarhum) dan Haeny Relawati Rini Widyastuti, ibunya adalah mantan Bupati Tuban ke-51.

Ibu Lindra, Haeny, sebelum menjabat sebagai Bupati Tuban, merupakan anggota DPR-RI di komisi VII. Ia menjabat posisi tersebut selama dua periode, yaitu pada 2001-2006 dan 2006-2011.

Maski masih muda, dunia politik ternyata bukanlah hal baru bagi Lindra. Sebelum menjadi Bupati, ia juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Jatim periode 2019–2020.

Pengalaman singkat di dunia politik tersebut serta dukungan dari sang ibu menjadi kunci keberhasilan bagi Lindra di dunia politik dan kemenangannya di Pilkada.

Tidak hanya itu, sebelum terjun di dunia politik, Aditya Halindra Faridzky ternyata sempat menduduki posisi penting di beberapa perusahaan.

Di antaranya seperti Komisaris CV Sembilan Sembilan, Komisaris PT Sembilan Sembilan Tuban Perdana, dan Kimisaris PT Ariesta Tuban.

Lindra kemudian terjun ke dunia politik dengan bergabung ke Partai Golongan Karya (Golkar), mengikuti jejak ibunya.

Saat bergabung dengan partai yang memiliki lambang pohon beringin tersebut, Lindra sempat menjadi Wakil Ketua DPD Partai Golkar Tuban.

Selanjutnya ia menempati posisi sebagai Ketua DPD Partai Golkar Tuban.

Aditya Halindra Faridzky menempuh pendidikan Sekolah Dasarnya di Kebonsari 2 Tuban pada 1998 hingga 2004.

Ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Tuban dan lulus pada 2007, Linda kemudian memilih SMA Taruna Nusantara untuk jenjang pendidikan selanjutnya.

Setelah lulus dari SMA Taruna Nusantara, Lindra kemudian meneruskan pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan mengambil jurusan Ekonomi pada 2010.

Lindra di UGM hanya bertahan satu tahun, ia kemudian pindah ke Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dan mengambil jurusan yang sama.

Alasan Lindra pindah ke Surabaya dan meninggalkan salah satu kampus terbaik di dunia itu karena ayahnya meninggal dunia.

Ia lantas memilih pindah ke Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yang lebih dekat dengan rumah agar bisa mengurus dan meneruskan bisnis warisan keluarga.(Sumber)

Leave a Reply