Konflik Israel dengan Palestina membuat para pemimpin dari berbagai negara ikut turun tangan. Salah satunya adalah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang memberikan dukungan kepada Hamas Palestina dari serangan Israel.
Diketahui, kelompok Hamas memiliki kemungkinan besar menggunakan senjata yang diberikan oleh Kim Jong Un. Kemungkinan itu terungkap setelah adanya rekaman seorang pasukan Hamas membawa peluncur roket yang diduga berasal dari Korea Utara.
Seorang blogger militer dan senjata War Noir menyebut peluncuran roket yang dilakukan oleh kelompok Hamas itu berasal dari Korea Utara pada video yang tersebar di media sosial akhir minggu lalu.
“Sebuah video baru-baru ini yang direkam hari ini menunjukkan anggota Brigade Al-Qassam (HAMAS) di Jalur Gaza,” tulis War Noir.
“Salah satu anggota terlihat membawa roket F-7 HE-Frag yang tidak biasa, awalnya diproduksi di Korea Utara,” lanjutnya.
Sementara itu, senjata itu dibawa dengan diselundupkan ke Jalur Gaza yang dikuasai oleh Hamas. Cara itu biasa dilakukan untuk menghindari embargo Israel-Mesir.
“Rakyat Suriah banyak berurusan dengan Hizbullah dan Hizbullah banyak berurusan dengan Hamas,” ucap mantan perwira intelijen di Badan Intelijen Pertahanan AS, Bruce E. Bechtol Jr, Kamis (12/10/2023).
“Sebagian besar perdagangan yang dilakukan Korea Utara dengan Hamas dan Hizbullah adalah kesepakatan yang mereka buat melalui IRGC, Korps Garda Republik Iran,” sambungnya.
Hamas menggunakan senapan self-loading Type 58 milik Korea Utara. Ini merupakan senjata turunan seri AK yang terkenal.
“Hal ini sebelumnya telah didokumentasikan di wilayah tersebut, termasuk di Suriah, Irak, dan Jalur Gaza. Senjata-senjata Korut sebelumnya telah didokumentasikan di antara pasokan-pasokan terlarang yang diberikan oleh Iran kepada kelompok-kelompok militan, dan ini diyakini sebagai cara utama senjata-senjata Korea Utara sampai ke tangan para militan Palestina,” jelas direktur konsultan intelijen Layanan Penelitian Persenjataan (ARES) N.R. Jenzen-Jones.
“Senjata Korea Utara sebelumnya telah diidentifikasi berada di tangan faksi militan Hamas, Jihad Islam Palestina, Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina, dan kelompok lainnya,” tambahnya. (Sumber)