Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan nilai ekonomi digital Indonesia untuk ASEAN tahun ini hampir mencapai 80 miliar dolar AS atau sekitar Rp1.240 triliun (kurs Rp15.501 per dolar AS).
“Nilai ekonomi Indonesia di ASEAN untuk digital di tahun ini mendekati 80 miilar dollar, dan diperkirakan meningkat 1 triliun dolar AS di tahun 2030,” kata Menko Airlangga dalam seminar nasional Indonesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Selasa.
Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia ditunjang oleh 2.500 perusahaan rintisan (startup) yang saat ini menduduki peringkat ke-6 di dunia sebagai negara dengan jumlah startup terbanyak.
Pembangunan infrastruktur digital juga terus digencarkan pemerintah dengan membangun Base Transceiver Station (BTS) di 1.800 titik.
Selain itu, pemerintah juga membangun lebih dari 12.000 kilometer (km) jaringan hingga meluncurkan Satelit Multifungsi Satria untuk melayani akses internet di daerah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T).
“Pemerintah juga telah meluncurkan program Akademi Kepemimpinan Digital dan Beasiswa Talenta Digital yang dibantu mitra-mitra swasta seperti Apple, Microsoft, dan Amazon untuk menciptakan 9 juta talenta digital dalam rentang waktu 15 tahun,” ujar Menko Airlangga.
Lebih lanjut, Menko Airlangga mengatakan bahwa ekonomi Indonesia yang tumbuh 4,94 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal III-2023 termasuk dalam kategori 5 teratas di dunia.
Secara fundamental, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan dan resiliensi yang lebih baik dibandingkan dengan negara lain seperti China, Meksiko dan Malaysia.
“Pendorong tren PDB kita adalah industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi, dan juga tentu terkait domestic comsumption kita yang kuat,” katanya.(Sumber)