Menghadapi berbagai tantangan ketidakpastian dan ancaman resesi global yang saat ini masih membayangi, pemerintah terus melakukan berbagai upaya antisipasi dan penguatan, serta sekaligus menumbuhkan optimisme bagi perekonomian nasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan, kinerja impresif perekonomian Indonesia juga terus dipertahankan sepanjang tahun 2022 dan didukung dengan faktor eksternal yang masih cukup aman, sehingga Indonesia tidak termasuk ke dalam negara yang rentan terhadap masalah keuangan.
Indonesia sendiri saat ini masih menjadi negara dengan pertumbuhan tertinggi kedua di antara negara-negara G20, setelah Saudi Arabia. Memiliki domestic market yang cukup kuat, perekonomian Indonesia juga relatif aman dari sisi internal dan diprediksi di tahun depan pertumbuhan ekonomi berada diantara 4,8 persen hingg 5,2 persen.
“Untuk terus melanjutkan kinerja impresif perekonomian nasional dan mengantisipasi berbagai tantangan ke depannya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melakukan monitoring dan evaluasi capaian kinerja atas berbagai program prioritas,” ujar Airlangga, Minggu (16/10/2022).
Dengan evaluasi kinerja menyeluruh, berbagai pembenahan secara komprehensif juga akan dapat dilakukan untuk mendapatkan solusi terbaik dari berbagai tantangan yang ada.
Kegiatan evaluasi kinerja menyeluruh diikuti oleh seluruh Pejabat Eselon I, Staf Khusus, Tim Asistensi, Tim Ahli, dan Pejabat Eselon II Kemenko Perekonomian. Dalam kesempatan tersebut, setiap unit kerja diminta untuk memaparkan seluruh capaian program, isu strategis, dan rencana kerja.
Airlangga juga memberikan masukan dan arahan secara langsung terkait pemaparan yang disampaikan dan menegaskan agar setiap unit kerja dapat mengembangkan kinerja dengan sinergi yang lebih baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
Beragam isu strategis juga menjadi topik pembahasan yang dibawa ke dalam rapat kali ini antara lain terkait dengan update pertemuan Sherpa G20, persiapan G20 Concrete Deliverables, persiapan Leaders’ Declaration, persiapan menuju ASEAN Summit, Proyek Strategis Nasional, pengendalian inflasi, Kredit Usaha Rakyat, vaksinasi, stabilisasi harga pangan, Neraca Komoditas, serta Program Kartu Prakerja.
“Dalam penyelenggaraan kali ini, juga diwarnai dengan peninjauan kesiapan mega proyek pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang di Kabupaten Batang,” ujarnya. (Sumber)