Menteri Kebudayaan Fadli Zon membuka IP Expo Indonesia 2025 yang diinisiasi GDP Venture dan Dentsu Indonesia.
Diharapkan, brand lokal bisa memanfaatkan kekayaan budaya Indonesia sebagai intellectual property (IP).
Dia menjelaskan, budaya Indonesia sangatlah kaya. Berdasarkan data Kementerian Kebudayaan, warisan budaya Indonesia sedikitnya mencapai 2.213 budaya.
“Intangible Cultural Heritage (warisan budaya bukan benda), sudah terdaftar di tingkat nasional sebanyak 2.213. Yang berpotensi, yang sekarang sudah mulai terdaftar itu puluhan ribu,” ujar Politikus Gerindra di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2024).
Lalu, kebebasan masyarakat dalam pengembangan budaya itu pun, ungkap Fadli, dijamin pasal 32 ayat UUD 1945.
“Mengingatkan saja, negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan budayanya masing-masing,” ujar Fadli.
Dengan dua alasan itulah, menurut Fadli, para inovator dapat memanfaatkan budaya Indonesia sebagai IP dengan tujuan memperkenalkan budaya Indonesia di kancah global.
“Dan menurut saya ini adalah satu ladang yang sangat luas bagi para kreator dan juga para inovator, inventor ya mungkin yang bisa menjadikan konten-konten budaya ini sebagai IP kita juga dan memperkenalkan budaya kita ini ke mancanegara,” tambahnya.
“Jadi, saya sangat mendukung sekali IP Expo Indonesia yang diselenggarakan GDP, Dentsu, dan juga diikuti partisipan oleh banyak perusahaan, baik di dalam maupun di luar negeri,” ujarnya.
Country CEO dentsu Indonesia, Elvira Jakub mengatakan, IP Expo Indonesia 2025, adalah salah satu bentuk komitmen dentsu dalam memajukan industri pemasaran di Indonesia, setelah hadir selama 50 tahun.
Menurutnya, inovasi adalah landasan kemajuan dalam lanskap pemasaran yang dinamis dan terus berkembang.
“Dengan mendorong kolaborasi antar industri, pemilik brand, dan pemangku kepentingan, kami berharap acara ini menginspirasi ide-ide baru, kreativitas, dan strategi pemasaran inovatif di era budaya tanpa batas ini,” ungkap Elvira.
Acara ini berlangsung selama dua hari, dari 21-22 Januari 2025 di Grand Ballroom Kempinski.Di dalamnya, terdapat diskusi-diskusi panel yang diisi oleh para kreator dan inovator dari berbagai brand dalam dan luar negeri. Terdapat pula booth-booth yang dapat disinggahi pengunjung.(Sumber)