Joe Biden mengutarakan niat ingin menjadi kandidat Presiden AS petahana di Pilpres 2024. Biden saat ini merupakan presiden AS tertua sepanjang sejarah.
“Saya belum menjadikan hal itu sebagai keputusan resmi, tapi itu menjadi niat saya, niat saya untuk mencalonkan diri kembali. Dan kami (Biden dan istri) memiliki waktu untuk membuat keputusan itu,” ucap Biden kepada MSNBC, seperti dilansir AFP, Sabtu (22/10/2022).
Biden turut melibatkan sang istri, Jill, dalam niatnya mencalonkan diri kembali. Biden mengatakan Jill tak ingin Biden begitu saja meninggalkan apa yang telah dilakukan selama ini.
“Dr Biden, istri saya, berpikir bahwa kami melakukan sesuatu yang sangat penting dan agar saya tidak seharusnya meninggalkan itu,” ujar Biden dalam wawancara dengan MSNBC pada Jumat (21/10) waktu setempat.
Untuk diketahui, bulan depan Biden genap berusia 80 tahun. Niat Biden untuk menjadi pemimpin AS dua periode disampaikan ketika dia ditanya apakah akan maju lagi di Pilpres 2024.
Saat ditanya lebih lanjut soal pendapat Ibu Negara atau istri Biden, Jill, Biden mengindikasikan telah mendapatkan dukungan. Sosok Jill secara luas dinilai sebagai suara kuat di balik layar di Gedung Putih.
Pertanyaan soal pencapresan kembali Biden ini menarik perhatian para pengamat di AS.
Biden memang pernah mengutarakan ingin maju capres kembali dalam Pilpres AS. Namun dia seringkali dinilai ragu. Seperti saat diwawancarai CBS, September lalu, Biden menyebut itu ‘terlalu dini’ dan keputusannya ‘masih harus dilihat’.
Dalam wawancara itu, Biden juga menyebut dirinya sebagai ‘seseorang yang sangat menghormati takdir’. Kini, Biden memberikan penjelasan lebih jauh soal alasannya berniat maju capres kembali dalam wawancara dengan MSNBC itu.
Jika dia terpilih nantinya, maka Biden akan berusia 86 tahun ketika dia menyelesaikan masa jabatan keduanya.
Biden mengisyaratkan — seperti sebelumnya — bahwa upaya mantan Presiden AS Donald Trump untuk kembali ke Gedung Putih mungkin menjadi motivasinya untuk kembali menjalani pekerjaan yang melelahkan ini.
Dalam wawancara itu, Biden juga menjelaskan alasannya belum secara eksplisit mengumumkan keputusannya, dengan menekankan bahwa hal ini akan mengubah status hukumnya dan ‘begitu saya membuat penilaian itu, seluruh rangkaian regulasi berlaku dan saya harus memperlakukan diri saya sebagai seorang kandidat sejak saat itu’.
Tekanan diprediksi akan semakin bertambah untuk Biden mengklarifikasi rencananya setelah pemilu sela digelar 8 November mendatang, di mana Partai Demokrat — yang menaungi Biden — diperkirakan akan kehilangan kendali atas Kongres AS dari Partai Republik.(Sumber)