Wakil ketua komisi V DPR RI Ridwan Bae mengatakan niat baik pemerintah dalam menindaklanjuti infrastruktur jalan tol di Pulau Sumatera harus didukung oleh mutu yang baik dan jangan asal jadi. Oleh karena itu Komisi V DPR RI mendorong pertumbuhan infrastruktur agar ekonomi masyarakat Indonesia tumbuh dengan baik mulai dari pelaku ekonomi kecil dan juga pelaku ekonomi besar.
“Yang menjadi perhatian, tolnya jangan asal jadi sebab kadang kala kalau asal jadi umurnya akan pendek, akan cepat rusak dan memakan biaya tinggi oleh karena itu kita lebih konsentrasi kepada mutu dan waktu pelaksanaan, serta tidak membebani rakyat terlalu banyak,” ucap Ridwan usai pertemuan tim komisi V DPR RI dengan Ditjen bina marga, Ditjen SDA, BPJT dan Waskita Sriwijaya Tol, Kamis (23/6/2022).
Terkait dengan pembebasan lahan, Irwan lanjut menjelaskan, memang ada ganti rugi dan ada beberapa persen yang belum selesai. Ia bilang, pihaknya berharap ganti rugi berjalan tidak membebani rakyat artinya rakyat jangan terkorbankan kalau memang itu hak mereka, diselesaikan dengan yang sebenar-benarnya.
“Tujuan mulia pemerintah sekarang yaitu menghubungkan provinsi lainnya yang ada di Sumatera kita harapkan mudah-mudahan bisa selesai sebelum tahun 2024, hal-hal yang mengenai prinsip yang harus terselesaikan jangan menjadi kesan yang tidak terselesaikan itu harus diselesaikan sampai tahun 2024 dan saya percaya menteri PUPR telah memikirkan hal itu,” jelas Ridwan.
Politisi fraksi Partai Golkar itu kembali menegaskan, membangun jalan besar butuh biaya begitu banyak. Infrastruktur jalan tol di Indonesia juga dapat dirasakan manfaatnya salah satunya mengatasi masalah mudik meskipun masih ada kelemahannya. “Setiap pembangunan pasti berdampak, saya yakin lahirnya jalan tol ataupun jalan nasional lainnya mungkin ada efek negatifnya tetapi jauh lebih besar manfaatnya dibandingkan negatifnya,” tandas Ridwan.(Sumber)