Wakil Ketua MPR RI, Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad mengajak masyarakat turut berpartisipasi dalam kontestasi politik yang akan terjadi pada 2024. Masyarakat harus memberikan pilihan terbaik, dari berbagai alternatif yang ada. Bukan malah antipati terhadap kontestasi politik, dan tidak pula golput.
Fadel juga meminta masyarakat bersikap dewasa terhadap perbedaan pendapat jelang pesta demokrasi 2024. Apalagi, dalam demokrasi, munculnya perbedaan adalah satu keniscayaan. Karena itu harus dihadapi dengan sikap dewasa, pikiran boleh panas tapi hati tetap dingin.
“Mari turut berpartisipasi dalam kontestasi politik secara damai, tidak ada ribut-ribut, agar kondisi ekonomi semakin membaik. Karena keributan, hanya akan menimbulkan kerugian kepada semua pihak,” kata Fadel Muhamad menambahkan.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua MPR RI Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad pada Temu Tokoh Nasional dengan unsur kepemudaan keagamaan dan civitas akademika tahun 2022. Acara tersebut berlangsung di gedung pertemuan Yayasan Ilimu Ilomata, Desa Ulapato, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Kamis (29/9/2022).
Saat ini, MPR kata Fadel bersungguh sungguh ikut berkontribusi dalam perbaikan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu yang diperjuangkan untuk membangkitkan ekonomi, adalah mengembalikan haluan negara yang sempat dicabut pasca gerakan reformasi.
“Ketiadaan haluan negara, membuat pembangunan tidak berjalan secara berkesinambungan. Setiap presiden memiliki visi misi pembangunannya sendiri, sesuai pidato yang disampaikan saat kampanye. Dan itu menyebabkan pembangunan yang dilakukan presiden sebelumnya terbengkalai. Karena itu MPR berusaha menghadirkan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) seperti yang dulu dikenal sebagai GBHN,” kata Fadel Muhammad lagi.
Pada kesempatan tersebut, wakil ketua MPR menerima aspirasi dari Suharto, masyarakat setempat, yang menghendaki agar MPR teguh mempertahankan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Karena Pancasila, terbukti mampu menjaga bangsa Indonesia dari berbagai ancaman perpecahan.
“MPR sepakat dengan Pak Soeharto, kami tidak ingin ada perubahan atas dasar dan konstitusi negara, karena semua itu sudah final. Meski begitu, keinginan dan aspirasi bapak akan saya bawa dan sampaikan kepada para pejabat di Jakarta,” kata Fadel menambahkan.
Sementara itu anggota MPR dari kelompok DPD Djafar Alkatiri menegaskan, pelan tapi pasti Gorontalo menjadi provinsi yang terus melakukan pembenahan. Gorontalo juga menjadi daerah pemekaran dan otonomi yang semakin maju, dari sebelumnya. Karena itu seluruh masyarakat harus ikut terlibat dalam pembangunan, sesuai kemampuan dan tugasnya masing masing.
“Yang guru, mengajarlah dengan baik agar murid-muridmu pandai bisa berprestasi. Yang mahasiswa, belajarlah dengan tekun, agar orangtuamu bangga. Yang pengusaha bekerjalah dengan baik, jangan hanya mencari keuntungan sendiri, tetapi ajak warga sekitar yang masih menganggur untuk bekerja. Bila semua bekerja dan saling membahu, maka kemajuan Gorontalo hanya soal waktu,” kata Djafar menambahkan.(Sumber)