Setelah Pangkep dan Jeneponto, Luwu Utara adalah kabupaten dengan angka kemiskinan tertinggi di Sulawesi Selatan.
Daerah yang dipimpin Indah Putri Indriani selaku Bupati Luwu Timur dua periode itu mencatat 13,22 persen angka kemiskinan.
Sementara itu, Kota Makassar masih menjadi terendah dengan 4,58 persen.
Program tekan angka kemiskinan pun terus menjadi perhatian pemerintah daerah. Tidak terkecuali Pemda Luwu Utara.
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani meminta kepala desa mencari warganya yang masuk kategori miskin ekstrem.
Miskin ekstrem merupakan kondisi ketidakmampuan warga dalam memenuhi kebutuhan dasar yaitu kebutuhan makanan, air minum bersih, sanitasi layak.
Selain itu, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, dan akses informasi yang tidak hanya terbatas pada pendapatan, tapi juga akses pada layanan sosial.
Demikian dikatakan Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani belum lama ini pada Musrenbang tematik stunting dan miskin ekstrim 2023.
Kegiatan tersebut digelar di Aula Lagaligo, Kantor Bupati Luwu Utara.
Indah meminta data kepada semua desa di Luwu Utara apabila ada warga masuk kategori miskin ekstrem.
Menurutnya, terkait dengan isu miskin ekstrem di Musrenbang tematik kali ini juga menjadi fokus.
“Saya minta data di semua desa disiapkan dan bapak ibu harus dipertanggungjawabkan datanya. Yang jadi prioritas kita adalah mencari yang betul-betul memiliki kriteria miskin ekstrim,” katanya.
“Kita berharap betul kerja kolaborasi didorong dan harmoninya dijaga,” Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani menambahkan.
Percepatan penurunan stunting dan penanganan kemiskinan ekstrim akan dijadikan suatu gerakan secara pentahelix, konvergensi dan kolaborasi.
Musrenbang tematik yang dilakukan kata Indah, mungkin pertama di Indonesia untuk stunting dan miskin ekstrim.
Ini adalah amanah untuk pembangunan nasional di mana target pemerintah pusat tahun 2024 untuk stunting 14 persen dan miskin ekstrim 0 persen.
Kepala Bappelitbangda Luwu Utara, Alauddin Sukri mengatakan penurunan stunting dan miskin ekstrim salah satu prioritas pembangunan nasional.
Dimana target pemerintah pusat tahun 2024 untuk stunting 14 persen dan miskin ekstrim NOL kasus.
Alauddin Sukri menambahkan hasil Musrembang diambil langkah-langkah strategi konvergensi dan akan menjadi rekomendasi musrenbang tematik kali ini.(Sumber)