Lembaga survei LSI Denny JA menganalisa keunggulan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto jika maju sebagai cawapres di Pemilu 2024. Airlangga dinilai sebagai tokoh yang potensial menjadi cawapres pada 2024 nanti.
Peneliti LSI Denny JA Ade Mulyana mengatakan hal ini didapat berdasarkan hasil analisa kualitatif dalam survei dengan tema besar ‘Jika Anies Baswedan Gagal Tiket Capres’.
Awalnya, Ade membandingkan keunggulan Airlangga dan Anies Baswedan jika maju sebagai cawapres. Berdasarkan indeks yang dibuat, disebutkan bahwa Airlangga lebih unggul dari Anies.
“Untuk Pak Airlangga indeksnya lebih baik. Mempengaruhi elektabilitas capres meskipun secara tidak langsung. Secara pribadi mungkin elektabilitasnya tidak terlalu mendukung banyak, tapi dia bisa membawa mesin Partai Golkar yang juga besar dukungannya untuk mendukung salah satu capres,” kata Ade saat jumpa pers, Senin (5/6/2023).
“Jadi kalau di indeks ini antara Pak Anies dan Pak Airlangga ini masih unggul Pak Airlangga,” sambungnya.
Dengan keunggulan yang dimiliki, Airlangga dinilai sebagai permata tersembunyi. Sehingga, Ade menilai Airlangga dan Golkar potensial untuk dijadikan pihak bisa diajak kerja sama.
“Jadi boleh dibilang Airlangga ini kalau istilah anak-anak sekarang hidden gem, jadi permata tersembunyi sebetulnya kalau bisa ditangkap oleh salah satu capres sangat potensial juga untuk Pak Airlangga dan Golkar dijadikan pasangan cawapres,” tuturnya.
Selain itu, LSI Denny JA juga membuat indeks cawapres berdasarkan lima variabel penentu pilihan cawapres. Dalam indeks tersebut, Airlangga memiliki tiga faktor sebagai cawapres.
“Airlangga penuhi 3 faktor cawapres, pertama, sebagai ketua umum dia punya tiket Golkar, punya pengalaman di pemerintahan pusat, punya sumber dana jaringan yang besar untuk membiayai pertarungan capres,” imbuhnya.(Sumber)
