Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga kini masih diteruskan sebagai program andalan pemerintah dalam upaya memulihkan ekonomi dari hantaman pandemi Covid-19.
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, tahun ini program PEN akan mengucurkan sebesar Rp 455,6 triliun.
“Fokus PEN tahun 2022 pada penanganan kesehatan, pemberian bantuan sosial, dan mendukung kegiatan usaha sekaligus mempersiapkan strategi transisi aktivitas ekonomi dari pandemi ke endemi,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/8).
Sebagai bagian dukungan bagi dunia usaha tersebut, pemerintah juga menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ditargetkan sebesar Rp 373 triliun pada tahun ini.
“Jadi, potensinya bagi pengusaha untuk mendapatkan KUR masih besar, dan ini juga bisa digunakan untuk sektor pertanian yang diberikan pagu Rp 90 triliun,” sambung Airlangga.
Bahkan untuk tahun depan, pemerintah menargetkan KUR dinaikkan menjadi Rp 460 triliun.
Dalam jangka panjang, pemerintah akan terus memastikan berjalannya reformasi struktural untuk mendorong daya saing dan iklim berusaha di Indonesia, salah satunya melalui UU Cipta Kerja dan penerapan sistem layanan perizinan berusaha elektronik yang terintegrasi (OSS RBA).
Terkait ketahanan pangan, neraca beras Indonesia juga masih mencatatkan surplus. Pada periode Januari-September 2022, produksi beras diperkirakan mencapai 26,45 juta ton dan konsumsi beras mencapai 22,72 juta ton, sehingga terdapat surplus sebesar 3,73 ton.
Baru-baru ini, pemerintah mendapat apresiasi dari International Rice Research Institute (IRRI) untuk swasembada beras.
Untuk ketahanan pangan, presiden mendorong diversifikasi pangan, intensifikasi pertanian, dan pengembangan bibit-bibit Genetically Modified Organism (GMO). Dengan ketahanan pangan yang bagus, maka kita akan bisa konsentrasi di sektor energi pada masa depan,” tutup Airlangga.(Sumber)