Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa perundingan Indonesia – European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) merupakan salah satu prioritas antara Indonesia dan Uni Eropa.
Dalam kunjungan Duta Besar Uni Eropa (UE) untuk Indonesia dan Brunei Darussalam H.E. Denis Chaibi di Kantor Kemenko Perekonomian, Airlangga menyampaikan bahwa perundingan putaran ke-16 yang diselenggarakan pada awal Desember 2023 merupakan golden time untuk menyelesaikan perundingan secara substantif mengingat Indonesia dan UE akan memasuki tahun politik pada 2024.
Untuk diketahui, perundingan Indonesia-EU CEPA yang sudah berlangsung selama 7 tahun dan ditargetkan bisa selesai paling lambat pada awal 2024.
“Sudah disampaikan oleh kedua leaders di beberapa kesempatan sejak tahun lalu, bahwa target penyelesaian perundingan IEU-CEPA secara substantif adalah di akhir 2023 atau paling lambat di awal 2024.
Indonesia juga sudah memiliki high-level mandate yang jelas dari Presiden RI terkait lima isu kebijakan strategis pada IEU-CEPA,” kata Airlangga, dikutip melalui keterangan resmi, Senin (27/11/2023).
Adapun, kunjungan Dubes Chaibi ke Kantor Kemenko Perekonomian dalam rangka perkenalan, yang mana Dubes Chaibi menjabat menggantikan Dubes UE yang sebelumnya, H.E Vincent Piket.
Selain IEU-CEPA, dilakukan juga pembahasan terkait program hilirisasi pemerintah Indonesia. UE berharap concern masing-masing pihak terkait kebijakan hilirisasi critical raw minerals tidak menghambat proses penyelesaian IEU-CEPA.
Kerjasama dengan Eropa Tak Kalah Dilematis dari Jepang Kedua pihak secara realistis berharap dapat memaksimalkan perundingan dan mencapai perkembangan yang signifikan pada putaran ke-16.
Pada kesempatan tersebut, Dubes Chaibi pun menyambut baik perkembangan hubungan UE dengan Indonesia dan mengapresiasi iklim investasi yang semakin baik di Indonesia.
“Indonesia is the engine of growth,” kata Dubes Chaibi. Saat ini, Indonesia menjadi salah satu destinasi diversifikasi investasi negara-negara anggota UE. Hal ini terefleksikan pada nilai perdagangan dan investasi dengan tiga negara anggota utama UE yakni Spanyol, Prancis, dan Jerman.(Sumber)