Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan sinyal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi. Menurutnya, harga BBM nonsubsidi akan dinaikkan secara bertahap, sehingga kenaikan ini tidak akan membebani masyarakat.
Selain itu, menurut dia, kenaikan harga nantinya dilakukan dengan sederet perbaikan kualitas BBM. Saat ini, pemerintah masih terus menghitung mengenai harga BBM.
“Yang sekarang kita hitung-hitung, ngapain mensubsidi untuk bensin saya gitu. Itu kan rugi kita banyak. Mestinya kita hemat Rp 45 triliun atau lebih. Jadi kita lagi mikir hitung sekarang bagaimana,” jelas Luhut.
Sebelumnya, wacana kenaikan BBM nonsubsidi juga sempat muncul pada akhir Juni 2024 lalu dari Menteri ESDM Arifin Tasrif. Arifin menuturkan pemerintah tidak lagi meminta PT Pertamina (Persero) menahan harga BBM nonsubsidi yang dilakukan sejak Februari 2024.
“Ya itu kan nonsubsidi. Iya, mau naik juga melihat daya beli masyarakat,” kata Arifin saat ditemui di kantor Ditjen Migas Kementerian ESDM, Jumat (28/8).
Arifin mengakui harga keekonomian BBM saat ini lebih tinggi dari harga jual, apalagi harga BBM subsidi yang terakhir dinaikkan September 2022 lalu. Meski begitu, dia enggan menyebutkan harga keekonomian BBM terbaru.
Arifin juga menyerahkan keputusan kenaikan harga BBM nonsubsidi kepada Kementerian BUMN yang membawahi Pertamina. “Ya itu Pertamina kan di bawahnya siapa, Kementerian BUMN,” pungkas Arifin.
(Sumber)





