Politiknesia.com

Menko Luhut Soal Rencana Investasi Tesla di RI: Saya Ketemu Elon Bulan Depan

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan akan bertemu dengan bos Tesla Elon Musk bulan depan.

Pertemuan nanti untuk membahas finalisasi soal rencana investasi Tesla di Indonesia. Luhut tidak menjelaskan lokasi pertemuan tersebut. Menurut Luhut, ini untuk menyikapi investasi Tesla di Malaysia yang sedang ramai dibahas dalam beberapa waktu terakhir.

“Belum ada Tesla juga (di Malaysia). Saya mau ketemu Elon nanti (tanggal) 2 bulan depan (Agustus),” kata Luhut di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Senin (24/7).

“Ya itu, kita mau finalkan. Makanya tadi pertanyaan dia itu berkaitan dengan itu,” imbuh Luhut.

Diberitakan sebelumnya, kabar investasi Tesla di Malaysia cukup mengagetkan, sebab dianggap menyalip Indonesia yang sudah melakukan pendekatan sejak 2020.

Bahkan Presiden Joko Widodo sudah sempat mengunjungi Musk di markasnya untuk membicarakan investasi tahun lalu. Namun belum ada titik terang hingga saat ini.

Sementara, kabar masuk Tesla ke Malaysia disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim usai rapat online dengan Musk.

Malaysia sangat antusias dengan keputusan Tesla berinvestasi di Malaysia dan menegaskan pemerintahannya sangat mendukung pembukaan kantor Tesla di Selangor.

“Malaysia akan melanjutkan mengukukuhkan komitmennya dalam subjek nol emisi karbon secepatnya pada 2050,” ucap Anwar, melansir Channel News Asia.

Prestige mulai menjual Tesla dalam beberapa tahun terakhir, contoh Model Y pada April 2022. Saat itu mobil listrik berbasis baterai ini dijual dengan harga mulai Rp2 miliar hingga Rp2,4 miliar.

Di Malaysia, Model Y dijual dengan harga mulai 199 ribu ringgit atau sekitar Rp657,8 juta.

Harga Tesla di Malaysia jauh lebih murah dari Indonesia.

Rudy Salim, Presiden Direktur Prestige Image Motocars mengungkapkan Tesla Model Y bisa lebih mahal ketika dijual di Indonesia dari Malaysia karena pengenaan pajak yang berlaku di dalam negeri.

Hal tersebut yang menjadikan mobil Tesla di Indonesia dijual dengan harga selangit. Dibanding Malaysia, selisih harga Model Y di Tanah Air mencapai miliaran rupiah.

“Saya kurang tahu regulasi perpajakan di Malaysia, tapi di Indonesia kami kena PPN, PPH, PPNBM, PIB, dan BBnKB yang membuat harga mobil menjadi tinggi,” tutur Rudy ketika dihubungi pekan lalu.(Sumber)