Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Suharso Monoarfa buka suara soal sindiran umbar janji surga soal kemakmuran ekonomi Indonesia di balik proyek hilirisasi yang dilontarkan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan.
“Saya kira Pak Luhut enggak bermaksud begitu. Saya sudah ketemu sama beliau,” kata Suharso kepada awak media di JCC Senayan, Selasa (16/5).
Suharso menegaskan, tugas Bappenas bukan mengumbar janji surga. Lembaga melakukan perencanaan teknokratis melalui pemberian opsi dan strategi untuk mencapai rencana pertumbuhan Indonesia.
Tugas Bappenas, kata petinggi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), disusun secara terstruktur. Mulai dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP).
“Dan itu bukan bahasa ngejar langit, tapi teknokratik harus dicapai sekian sekian,” terang Suharso.
Suharso mengungkapkan, pihaknya selalu menyusun strategi perencanaan secara spesifik dan realistis. Bahkan Bappenas juga membuat perencanaan secara kronologis, jangka waktu dan langkah-langkahnya.
“Intinya membuat perencanaan harus terukur. Maka kami selalu bilang itu harus tematik, holistik, integrasi. Pilihan harus smart, spesifik, dan terukur dan dapat dicapai gitu. Terus ada time table, kapan harus diselesaikan ada stepping juga,” tegas dia.
Sebelumnya, Luhut mengaku sudah mengadukan Bappenas ke Presiden Jokowi karena ketahuan mengumbar janji surga soal kemakmuran dan keadilan ekonomi di balik hilirisasi.
“Bappenas itu saya koreksi juga ke Presiden Jokowi. Pak itu (Suharso) sudah janji surga, keadilan kemakmuran, itu terus bahasanya,” kata Luhut di The Westin, Jakarta, Selasa (9/5).
“Tapi how we do it? How do we execute? Itu yang menurut saya itu lebih penting,” tegas Luhut.(Sumber)