Politiknesia.com

Tingkatkan Efisiensi, Menko Airlangga ingin Integrasikan Layanan Pemerintah Dengan Platform Logistik

iNews.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, mengatakan ekosistem logistik nasional (ELN) harus terus dikembangkan.

Hal itu, lanjutnya, untuk memperbaiki iklim investasi dan meningkatkan daya saing perekonomian nasional, serta merupakan implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional.

Menurut Airlangga, penataan ELN merupakan kebijakan untuk meningkatkan efisiensi logistik nasional, dengan memastikan kelancaran pergerakan arus barang ekspor dan impor, maupun pergerakan arus barang domestik, baik antar daerah dalam satu pulau, maupun antar pulau.

Dalam Rapat Koordinasi Percepatan Implementasi dan Pengembangan ELN yang diselenggarakan di Loka Kretagama Kemenko Perekonomian pada Selasa (24/1/2023), Airlangga
menyampaikan kehadiran ELN diharapkan dapat meningkatkan efisiensi logistik nasional. Caranya dengan mengintegrasikan layanan Pemerintah dengan platform-platform logistik yang telah beroperasi.

Pada kesempatan itu, Menko Airlangga juga mengapresiasi para Pimpinan K/L atas kolaborasi dan terobosan yang dilakukan untuk pemenuhan target penyelesaian Rencana Aksi (Renaksi) , sehingga telah dibangun dan dikembangkan simplifikasi proses bisnis layanan Pemerintah dan kolaborasi antar sistem layanan logistik swasta, baik domestik maupun internasional.

Renaksi ELN sampai dengan Desember 2022 telah mencapai 90,5 persen dari total sejumlah 42 Renaksi. Layanan-layanan ELN tersebut telah diterapkan di 14 pelabuhan laut yakni Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung Perak,

Belawan, Makassar, Pelabuhan Batam, Balikpapan, Merak, Samarinda, Kendari, Dumai, Palembang, Pontianak, dan Lampung.

Menko Airlangga juga menegaskan bahwa keberhasilan implementasi ELN sangat ditentukan oleh integrasi dan simplifikasi sistem layanan di Pemerintah dan kolaborasi antara layanan G2G, G2B, dan B2B. Utilisasi layanan-layanan ELN
yang telah dioperasikan apakah telah berdampak dan dirasakan manfaatnya oleh pelaku usaha/pengguna jasa, menjadi hal yang terpenting.

Hal senada juga disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, sebagai penanggung jawab operasional dalam pelaksanaan Penataan Ekosistem Logistik Nasional merangkap Ketua Tim Nasional Penataan Ekosistem Logistik Nasional
bahwa peran NLE telah berkontribusi dalam mendukung proses logistik nasional.

Melalui langkah terobosan pada layanan SSm Pengangkut, SSm Perizinan, dan SSm QC telah berhasil memangkas tahapan proses bisnis, mengurangi proses repetisi dan duplikasi dengan satu kali submission, serta mempermudah pengurusan layanan logistik pemerintahan.

Berbagai layanan ELN telah dibuktikan memiliki dampak yang sangat positif terhadap efisiensi atau penurunan biaya dan waktu. Salah satu layanan ELN yakni Single Submission Pabean Karantina (SSm QC) dalam proses pemeriksaan bersama (joint-inspection) antara Bea Cukai dan Karantina, berhasil mengefisiensi waktu hingga 22,37 persen dari seluruh proses serta menghemat biaya sebesar 33,48 persen atau mencapai Rp191,32 miliar.

Menko Airlangga juga mendorong untuk dilakukan percepatan penyelesaian penataan zonasi terminal petikemas, sinkronisasi jalur kereta api dan petikemas di pelabuhan serta menyelesaikan permasalahan lintas K/L terkait implementasi dan pengembangan ELN.

“Sinergi dan kolaborasi adalah kunci, karena menjaga resiliensi ekonomi dan memastikan tercapainya target pertumbuhan ekonomi membutuhkan kerja sama dan kerja keras seluruh pemangku kepentingan. Dengan demikian, kolaborasi
menjadi kunci keberhasilan implementasi ELN,” tutur Menko Airlangga.

Turut hadir dalam Rapat Koordinasi tersebut antara lain Menteri Perindustrian, Menteri Pertanian, Wakil Menteri BUMN, Wakil Menteri Kesehatan, Sesmenko Perekonomian, serta sejumlah pejabat Eselon 1 dari perwakilan K/L terkait.(Sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *