Politisi senior Partai Golkar, Agun Gunadjar Sudarsa mengatakan, bencana Alam terus terjadi, ada apa dengan bumi kita? Secara objektif beban bumi sudah semakin berat.
Di atasnya beban beton jalan, jembatan, bangunan, gedung2 menjulang tinggi dimana mana, hutan ditebangi, Laut di reklamasi, Industri terus terjadi, Keasrian lingkungan alam pun terjadi, habitat alam, flora dan fauna semakin berkurang.
Dijelaskan Agun Gunandjar, perubahan iklim pun terjadi, pola tanampun berubah, krisis pangan pun terjadi. Sementara dalam perut bumi, seluruh isi nya terus di sedot dan digali.
Terjadi krisis energi. Perubahan Iklim, kerusakan lingkungan alam, krisis pangan, krisis energy, bencana alam, itulah yang terjadi hari-hari saat ini. Apa yang harus kita Lakukan?
“Untuk Saya yang mengakui ke Maha sempurnaan dan kekuasaan, saya kembalikan KepadaNYA, dan berusaha untuk melakukan sesuatu yang terbaik sesuai dengan apa yang diberikanNya, yang melekat dalam diri saya, fisik maupun nonfisik, jiwa dan raga, pikiran dan tindakan.
Karena Yang Maha Kuasa akan merubahnya kalau kita berusaha merubahnya,” papar Agun dalam keterangan pers yang diterima Rabu (14/12/2022).
Agun GUnandjar yang kini duduk di KOmisi XI DPR RI bertanya, “Bagaimana merubahnya? Dia menjelaskan, Yang Maha Kuasa tidak meminta banyak, jadilah manusia yang bermanfaat bagi sesama,
Apa yg dimanfaatkan? Manfaatkan lah semua, jiwa dan raga, pikiran dan tindakan, ucapan dan kebijakan, secara baik, benar, tidak melawan hukum alam ciptaan Tuhan, sebagaimana waktu dengan ketentuan-ketentuan aktivitasnya, pagi, siang, sore dan malam dan seterusnya.
Menurut Agun, hidup, penghidupan dan kehidupan, hanyalah perjalanan waktu. Pasti ada akhirnya, termasuk bumi, aAlam ini.
“Mari kita berbuat yang terbaik atas diri kita, Tuhan tdk mengajarkan keburukan, permusuhan dan peperangan. Tuhan mengajarkan kebaikan, kedamaian dan kebahagiaan.
Turutilah segala Perintahnya dan Jauhilah segala larangannya. Bumi dengan segala Isinya, membutuhkan Umat Manusia yg diutus ke Bumi utk menjaga dan merawatnya,” ajak Agun
Diingatkan Agun, janganlah sesekali kita merusaknya, buatlah kebijakan yg ramah dan peduli alam, jauhi permusuhan, apalagi peperangan, bersatulah untuk saling mengisi, berkolaborasi, dan konsisten menjalani mulai pagi hingga malam hari.
Perbedaan dan keragaman adalah kehendak Illahi, yang menjadi sumber kekuatan dan kebahagiaan.
“Untuk apa kita saling memaki dan membenci, dan memerangi, bumi yg akan merugi, bencana akan terus terjadi.
Mari kita saling memberi dan mengasihi, jangan maunya menang sendiri, itulah perintah Illahi. Menjaga dan merawat bumi, agar bencana alam segera berhent,” ujar Agun yang juga pendiri Rumah Cuklik, Bogor yang berfungsi sebagai tempat sosiasliasi dengan basis dan masyarakat, tempat ibadah warga, dan sarana kreasi warga Bogor. (Sumber)