Saat pendaftaran bakal calon anggota legislatif (bacaleg) ke KPU hingga batas akhir 14 mei lalu, beredar dalam infografis media daftar berisi artis-artis yang jadi caleg dari berbagai partai. Dari Partai Golkar, tercantum 3 nama, yaitu Nurul Arifin, Tetty Kadi dan Charles Bonar Sirait.
Pembawa Acara Senior & Penulis berbagai buku Komunikasi Nasional Charles Bonar Sirait menanggapi beberapa pemberitaan media massa nasional yang menyebutkan namanya termasuk dalam bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) dari kalangan artis Partai Golkar untuk DPR-RI.
“Saya sudah membaca berita-berita tersebut dan bermaksud meluruskan pemberitaan tersebut pada kesempatan ini. Bersama ini disampaikan bahwa saya tidak pernah mendaftarkan diri untuk mengikuti Caleg DPR-RI 2024 mendatang dari partai manapun.” Tutur Charles kepada redaksi RadarAktual.
Menurut Charles, Semua Pemberitaan tersebut tidak melakukan cek ricek terlebih dahulu dan hanya menyalin pemberitaan sebelumnya pada tahun 2014 di mana dirinya pernah dicalonkan oleh Partai Golkar sebagai anggota DPR-RI.
“Saya masih fokus dan memiliki komitmen menjalankan kegiatan profesional sebagai dosen, pembicara, pengajar, konsultan hal-hal terkait komunikasi publik, khususnya Public Speaking.” ujar Charles.
Charles Bonar Sirait pernah jadi caleg Partai Golkar 10 tahun lalu pada 2014 dari dapil Jakarta I meliputi Jakarta Timur. Kini Charles mendoakan teman-teman artisnya yang menjadi caleg agar sukses di pileg 2024. {radaraktual}
Related News
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI M Sarmuji meminta Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia turun langsung menyelesaikan sengketa lahan di Pulau Rempang, Batam, yang bakal menjadi lokasi Rempang Eco City. Penyelesaian diharap tak mengabaikan masyarakat adat dan faktor kultural setempat. “Karena ini sudah terjadi, kami berharap ada proses rekonsiliasi yang tuntas dan komunikasi yang selama ini mungkin agak rumit bisa diurai dengan Pak Menteri datang ke Pulau Rempang,” kata Sarmuji melalui keterangan tertulis, Jakarta, Rabu, 13 September 2023. BACA JUGA Anggota Komisi IX DPR Minta Pemerintah Jamin Akses Layanan Masyarakat Krisis Air Bersih Landa Sejumlah Daerah, DPR Minta Pemerintah Bertindak Cepat RUU BUMN Disetujui Jadi Usulan Inisiatif DPR RI Ketua Golkar Jawa Timur (Jatim) itu yakin dengan kemampuan komunikasi Bahlil, konflik di Rempang bisa segera teratasi. Sarmuji juga menilai persoalan di Rempang tidak akan terjadi jika komunikasi pemerintah dengan warga setempat berjalan dengan baik. “Saya yakin dengan kemampuan komunikasi Pak Menteri, segala keruwetan bisa diatasi. Koordinasi menjadi faktor penting harus dituntaskan. Karena kalau koordinasi kemarin itu tuntas mestinya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Sarmuji. Sarmuji juga meminta Bahlil mengidentifikasi berbagai kemungkinan faktor pemicu konflik. Terutama, ihwal kemungkinan adanya konflik kepentingan golongan tertentu yang tidak ingin Indonesia maju. “Barangkali bukan hanya persoalan orang lain tidak ingin Indonesia maju atau orang lain tidak ingin Indonesia memiliki hilirisasi yang baik tentang pasir kuarsa, tetapi barangkali ada konflik-konflik kepentingan lokal yang harus diurai oleh Pak menteri sehingga apa yang kemarin terjadi itu bisa diselesaikan dengan baik dan terkomunikasikan dengan baik,” kata dia. Sarmuji pun mendorong pemerintah mencari akar dari konflik tersebut. Dengan begitu, kata dia, alasan bentrok di Rempang bisa terungkap. “Rumah sudah sediakan, tanah sudah juga disediakan, bahkan saya dengar juga uang pengganti sewa sudah disediakan sampai bangunan rumahnya bisa ditempati. Andaikan itu terkomunikasikan dengan baik, mestinya kan tuntas enggak ada persoalan, tapi faktanya kan kejadian itu ada. Kenapa masih ada sebagian masyarakat yang menolak dan penolakannya itu sangat keras,” kata Sarmuji. “Apakah itu bagian masyarakat yang tidak terakomodir atau masyarakat yang ingin lebih lagi daripada yang disediakan oleh pemerintah. Atau ada masalah sosial budaya yang harus terpecahkan, barangkali karena ada masyarakat adat yang mungkin saja tereliminasi karena investasi tersebut atau karena ada faktor-faktor kultural yang lain yang harus segera diurai oleh Pak Menteri,” tegas dia
Post Views: 78