Jumlah orang yang dirawat akibat masalah pernafasan meroket di Malaysia. Itu terjadi seiring memburuknya kabut asap di Negeri Jiran.
Keterangan tenaga medis profesional di Malaysia, ada banyak warga yang dirawat di rumah sakit karena berbagai penyakit pernapasan seperti asma mendadak sampai sesak napas dalam dua pekan terakhir.
Konsultan medis penyakit dalam di Malaysia, Evelyn Chen, mengatakan pasiennya mengeluhkan gejala seperti batuk hingga bengek.
“Mereka yang punya masalah kesehatan mendasar seperti asma dianjurkan membawa inhaler setiap saat. Kami juga menyarankan orang untuk divaksin flu dan tetap di rumah. Pakai masker jika berada di luar ruangan dan penting banyak minum air agar tetap terhidrasi,” ucap Chan seperti dikutip dari Strait Times.
Indeks Polutan Udara (API) di beberapa wilayah di Malaysia pada pekan ini menunjukkan level tidak sehat. Salah wilayah paling terdampak adalah Penang.
Bahkan di Penang bau asap sudah tercium di berbagai sudut kota.
Pada Selasa (18/4) malam bahkan API di Balik Pulau, Batu Uban dan Tanjung Bungah sudah mencapai kategori sangat tidak sehat. Begitu pula yang terjadi di daratan Penang. Semuanya berada di atas angka 100.
Sementara di Kedah, kualitas udara berada di tingkat 151 sampai 156. Yang juga masuk kategori tidak sehat.
Menurut situs Pusat Meteorologi Spesialisasi ASEAN, tidak ada hot spot akibat kebakaran hutan terdeteksi di Malaysia. Di Indonesia pun cuma terdeteksi satu di Sumatra.
Meski demikian, terdapat ratusan hot spot di jutaan hektare lahan di sebelah timur Myanmar hingga Laos.(Sumber)