Putra Emir Kuwait Sheikh Meshal Al Ahmad Al Sabah telah mengangkat Sheikh Ahmad Nawaf Al Sabah sebagai Perdana Menteri pada Rabu (5/10), setelah pemerintahan bubar.
Dalam pengangkatannya, Sheikh Ahmad juga diminta untuk mencalonkan kabinet baru agar mereka dapat diangkat dengan segera.
“Perdana Menteri harus melaksanakan perintah ini dan menyerahkannya kepada Majelis Nasional,” begitu pernyataan resmi pemerintah, seperti dimuat Arab News.
Kuwait, produsen minyak OPEC, mengadakan pemilihan awal pada 29 September setelah putra mahkota, yang telah mengambil alih sebagian besar tugas emir, membubarkan parlemen dalam upaya untuk mengakhiri kebuntuan politik.
Kuwait melarang partai politik, tetapi telah memberikan pengaruh yang lebih besar kepada legislatif daripada badan serupa di monarki Teluk lainnya. Stabilitas politik di Kuwait secara tradisional bergantung pada kerjasama antara pemerintah dan parlemen.
Dia menggantikan Sheikh Sabah al-Khalid al-Sabah, yang mengundurkan diri pada April menjelang mosi di parlemen untuk menentangnya.(Sumber)