Doni Akbar adalah salah satu pendatang baru di Fraksi Partai Golkar DPR RI. Periode 2019-2024 menjadi masa keemasannya dalam dunia politik. Nama Doni Akbar pun berkibar seiring dengan keterpilihan dirinya sebagai anggota DPR RI dari Dapil Jawa Tengah X, yang meliputi Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Batang, dan Kota Pekalongan.
Ia termasuk dalam jajaran politisi muda yang berhasil menembus tembok tebal Gedung Senayan. Bagi seorang politisi, masuk Gedung Senayan dan duduk di sana sebagai seorang legislator merupakan impian. Dan impian itu diwujudkan oleh seorang Doni Akbar dalam usia yang relatif muda.
Pria kelahiran Palembang pada 9 Juli 1982 ini baru menginjak usia 40 tahun di 2022 ini. Figurnya yang energik ditambah pemikiran segar dari dalam kepalanya merupakan salah satu kelebihan seorang Doni Akbar.
Tidak ada yang menyangka bahwa Doni Akbar bisa mencapai titik seperti sekarang. Mengingat masa kecil dan masa remajanya dilalui seperti anak-anak pada umumnya. Di masa sekolah dasar dahulu, Doni Akbar bersekolah di SD Negeri 56 Palembang pada tahun 1987 sampai 1993.
Masa remajanya pun dilalui di Palembang. Setelah lulus dari SDN 56 Palembang, ia meneruskan pendidikan di SMP Negeri 1 Palembang dari tahun 1993 sampai 1996. Lalu dilanjutkan lagi ke SMAN 2 Palembang pada tahun 1996 sampai 1999. Baru setelah menyelesaikan pendidikan menengah atas, ia merantau ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
Doni Akbar lantas melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Trisakti Jakarta. Selama tujuh tahun Doni Akbar mengenyam pendidikan tinggi untuk mendapatkan gelar sarjana. Baru pada tahun 2006 Doni Akbar medapatkan gelar sarjananya.
Ia malang melintang di dunia bisnis profesional setelah mendapatkan gelar sarjana. Sampai kemudian enam tahun berselang atau di tahun 2012 Doni Akbar didapuk jabatan sebagai komisaris PT Rachmat Kelantan Sakti (PT. RKS). Di PT. RKS ini Doni Akbar juga tercatat sebagai pemegang saham mayoritas.
Selain sebagai komisaris, ia juga mengelola sendiri perusahaan ini sebagai seorang direktur di PT. RKS sampai dengan tahun 2019. Sementara jabatannya sebagai komisaris PT. RKS masih dijalaninya hingga sekarang. PT. RKS juga memiliki kaitan erat dengan tokoh senior Partai Golkar Kahar Muzakir dan Ketua BPK, Agung Firman Sampurna selaku pemegang saham.
Di tahun 2014 Doni Akbar juga mendapat amanah lain sebagai komisaris PT. Rire Sanjaya Sakti (PT. RSS), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pemborongan batu bara.
Atas keberhasilan suami dari Sandraningrum Triputranti di bidang usaha yang ia geluti. Doni Akbar lalu memutuskan masuk ke dunia politik praktis. Partai Golkar dipilihnya sebagai muara pilihan politiknya. Mungkin atas kedekatannya dengan Kahar Muzakir ia memutuskan masuk Partai Golkar.
Lalu pada periode 2016-2017, Doni Akbar mendapatkan amanah baru di dunia politik sebagai Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar. Jabatannya di DPP Partai Golkar berlanjut pada periode 2019-2024 sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Bidang PP Wilayah Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Kepulauan Bangka Belitung DPP Partai Golkar.
Pada tahun 2019 pula Doni Akbar kemudian memutuskan untuk maju mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari Partai Golkar. Ia maju dari Dapil Jawa Tengah X. Di Dapil ini Doni Akbar mendapatkan suara yang cukup signifikan, sebanyak 111.725 ia raih membuatnya melenggang ke Gedung Parlemen Senayan, Jakarta.
Di DPR RI, oleh Fraksi Partai Golkar Doni Akbar ditempatkan di Komisi VI DPR RI yang membidangi urusan terkait Perdagangan, Koperasi, UMKM, BUMN, Investasi, dan Standardisasi.
Selama duduk di DPR RI, Doni Akbar turut aktif dalam beberapa kerja-kerja legislasi parlemen. Di antaranya adalah Rapat Dengar Pendapat dengan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) terkait restrukturisasi anak perusahaan.
Lalu RDPU Komisi 6 dengan Dirut Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN dan Pegadaian terkait isu-isu aktual di BUMN. Dalam kesempatan ini Doni meminta tanggapan kepada BRI terkait aset yang naik tetapi biaya produksi juga naik. Doni lantas menanyakan kenaikan ini berasal dari mana. Doni juga meminta agar E-commerce BRI diperbaiki, karena sering eror dan tolong dibuat menjadi user friendly, karena Doni mengaku salah satu pengguna Brimo.
Kemudian audiensi Komisi VI DPR RI dengan Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) terkait dengan dampak percepatan larangan ekspor Bijih Nikel dan hal-hal lain.
Di Dapilnya, Doni Akbar juga terkenal cukup rajin turun ke konstituen, seperti di masa pandemi covid-19, Doni Akbar turut aktif dalam memberikan vaksinasi kepada masyarakat di daerah pemilihannya. Ia juga tercatat pernah memberikan bantuan APD (Alat Pelindung DIri) ke fasilitas kesehatan di Kabupaten Batang.
Atas dedikasinya terhadap konstituen dan ide-ide segar yang ia miliki selama berpolitik, Doni Akbar rasanya pantas untuk menambah masa jabatannya di DPR RI. Kita butuh orang muda yang penuh dedikasi untuk duduk di kursi parlemen, DPR RI seperti Doni Akbar. {radaraktual}