Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merayakan Idul Adha dengan bercandaan soal dendeng bareng Tantowi Yahya. Apa maksud jokes dendeng antara ketum partai dan kadernya ini?
Video jokes dendeng itu diunggah Tantowi Yahya di Instagram resminya, seperti dilihat Rabu (13/7/2022). Airlangga dan Tantowi Yahya duduk satu meja dan mengobrol santai.
“Pak Tanto. Ini kan lagi Idul Adha, Hari Raya kurban. Nah sekarang pertanyaannya, makanan apa yang menegangkan?” kata Airlangga.
Video tersebut beralih ke cuplikan saat Tantowi Yahya menjadi pemandu acara kuis yang terkenal pada masanya. Tantowi Yahya tertawa sebelum menjawab pertanyaan Airlangga.
“Kambing, sate kambing, dong,” kata Tantowi Yahya.
“Salah,” ujar Airlangga menjawab.
Tantowi Yahya menyerah menjawab pertanyaan Airlangga. “Yang bener apa?” kata dia.
Airlangga kemudian menyebutkan salah satu jenis masakan dari daging sapi.
“Dendeng,” kata Airlangga.
“Kenapa?” katanya.
Penjelasan Airlangga soal dendeng ternyata di luar dugaan. Dendeng yang dimaksud Airlangga adalah salah satu backsound.
“Dendeng. Deng deng deng deng,” kata Airlangga. Menko Perekonomian dan mantan anggota DPR kompak tertawa lepas sembari tos.
Simak videonya di bawah ini.
Analisis Gaya Airlangga
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyebut gaya berpolitik Airlangga Hartarto mulai meninggalkan wajah elitis dengan candaan yang biasa disebut ‘jokes bapak-bapak’ itu. Airlangga dinilai mulai membumi.
“Tujuannya tentu supaya semakin terkonfirmasi dan tidak berjarak dengan masyarakat karena masyarakat ini kan butuh figur yang kemudian dinilai cukup akrab dengan keseharian mereka.
Kalau tetap kaku, masih birokrat, kan agak berjarak dengan masyarakat,” kata Adi dihubungi terpisah.
Adi menyebut Airlangga, ketika menyampaikan jokes demikian, terkesan menyatu dengan masyarakat. Namun, menurut dia, apa yang dilakukan Airlangga tetap saja politik, tepatnya pesan politik.
“Tentu ini sebagai ikhtiar politiknya Airlangga, supaya semakin dilihat oleh publik sebagai orang yang bisa diterima, bahwa Pak Airlangga adalah salah satu kandidat capres yang layak diperhitungkan di 2024,” kata Adi.
“Dua hal ini yang sebenarnya paling mungkin bisa dibaca kenapa belakangan Pak Airlangga itu mengubah gaya komunikasi politiknya dari yang terbiasa kaku, kemudian lebih humanis dengan jokes-jokes, narasi-narasi yang penuh canda tawa itu,” ujar dia.
(Sumber)