Kepulauan Morotai adalah sebuah kepulauan yang terletak di Provinsi Maluku Utara, Indonesia. Kepulauan ini terdiri dari pulau-pulau kecil yang tersebar di sekitar Pulau Morotai. Pulau Morotai menjadi pulau terbesar dan pusat administratif dari wilayah ini.
Kepulauan Morotai memiliki keistimewaan karena letak geografisnya yang strategis di antara Laut Filipina, Laut Banda, dan Laut Halmahera. Selain itu, kepulauan ini memiliki sejarah yang penting dalam Perang Dunia II, karena menjadi pangkalan udara dan laut bagi pasukan Sekutu dalam merebut kembali wilayah Asia Tenggara dari pasukan Jepang.
Saat ini, Kepulauan Morotai menjadi salah satu tujuan wisata yang menarik di Indonesia, terutama untuk wisatawan yang mencari keindahan alam alami dan belum terlalu ramai dikunjungi. Kepulauan ini memiliki pantai-pantai yang indah dengan pasir putih dan air laut yang jernih, serta terumbu karang yang masih terjaga dengan baik.
Selain itu, Kepulauan Morotai juga terkenal dengan kekayaan budaya dan sejarahnya. Di pulau-pulau kecil di sekitar Morotai, terdapat banyak situs sejarah dan peninggalan dari zaman Perang Dunia II yang masih dapat ditemukan, seperti landasan pacu pesawat, bunker, dan reruntuhan kapal-kapal perang.
Tinjauan sejarah, Morotai dalam kaitannya dengan kampanye merebut kembali Filipina pada perang dunia II
Tentu saja! Kepulauan Morotai memiliki posisi strategis dalam rencana “lompat katak” Jenderal Douglas MacArthur selama Perang Dunia II. Pada saat itu, pasukan Sekutu yang dipimpin oleh Jenderal MacArthur sedang berjuang untuk merebut kembali Filipina dari pendudukan Jepang.
Namun, untuk merebut Filipina, mereka memerlukan pangkalan militer yang aman dan dekat dengan wilayah tersebut. Kepulauan Morotai, yang terletak di barat laut Papua Nugini dan hanya sekitar 250 mil dari Filipina, dianggap sebagai lokasi ideal untuk pangkalan tersebut.
Pada September 1944, pasukan Sekutu mendarat di Morotai dan membangun pangkalan militer besar di pulau itu. Dengan pangkalan ini, mereka dapat melancarkan serangan udara terhadap Jepang di Filipina dan memotong jalur pasokan Jepang antara Filipina dan wilayah lain yang dikuasai Jepang di Asia Tenggara.
Pada akhirnya, strategi “lompat katak” Jenderal MacArthur sukses dan Filipina berhasil direbut kembali oleh pasukan sekutu. Kepulauan Morotai memainkan peran penting dalam kesuksesan ini dengan menyediakan pangkalan militer yang aman dan dekat dengan Filipina
Posisi strategis kepulauan Morotai dalam perspektif perimbangan kekuatan Militer dunia
Kepulauan Morotai adalah sebuah kepulauan di Indonesia yang terletak di sebelah utara Pulau Halmahera dan berbatasan dengan Filipina di sebelah utara. Kepulauan Morotai memiliki posisi strategis di Selat Morotai yang menghubungkan Samudra Pasifik dan Laut China Selatan, dan juga dekat dengan Selat Maluku dan Laut Sulawesi.
Dalam beberapa tahun terakhir, kepulauan Morotai telah menjadi fokus perhatian dari beberapa negara termasuk Amerika Serikat dan China, terutama karena posisi strategisnya yang sangat penting dalam mengontrol jalur pelayaran dan keamanan maritim di kawasan Asia Tenggara.
Amerika Serikat melihat kepulauan Morotai sebagai bagian dari strategi Rebalance to Asia, yang bertujuan untuk meningkatkan kehadiran militer AS di Asia dan mengimbangi pengaruh China di kawasan tersebut. Amerika Serikat telah menjalin kerja sama dengan Indonesia untuk meningkatkan keamanan maritim dan kapasitas pertahanan di kepulauan tersebut, termasuk dengan mengadakan latihan militer bersama dan memperkuat infrastruktur pertahanan.
Sementara itu, China juga memiliki kepentingan di kepulauan Morotai karena menganggap kawasan Asia Tenggara sebagai daerah strategis yang penting dalam mengamankan pasokan energi dan sumber daya alam yang dibutuhkan oleh China. China juga telah meningkatkan investasi dan kehadiran ekonomi di Indonesia dan kawasan sekitarnya, termasuk dengan mengadakan proyek infrastruktur dan pelabuhan di kepulauan Morotai.
Dalam hal ini, kepulauan Morotai memainkan peran yang penting dalam perimbangan kekuatan militer dunia, terutama antara Amerika Serikat dan China, karena lokasinya yang strategis di Asia Tenggara dan pengaruhnya terhadap kontrol jalur pelayaran dan keamanan maritim di kawasan tersebut.
Apa yang telah Indonesia lakukan terhadap kepulauan keramat ini?
Apakah pemerintah Indonesia sudah memberikan perhatian yang cukup terhadap pulau strategis ini, semisal membangun infrastruktur atau menjadikan pulau ini sebagai base pertahanan penting dalam menjaga kedaulatan bumi pertiwi ini? mungkin hal ini memerlukan diskusi lebih lanjut .
Tulisan ini kami harapkan menjadi pemantik bagi pemerintah untuk melakukan upaya lebih terhadap pembangunan baik di sektor infrastruktur, ekonomi maupun pertahanan negeri ini.
Ditulis oleh Muhammad Bardansyah, Pengamat Social Ekonomi dan Politik
Seusai Diskusi dengan Tokoh Indonesia Timur Capten Ali Ibrahim Walikota kepulauan Tidore
16 Maret 2023