Politiknesia.com

Ketika India Mendambakan Perdamaian, China Diuntungkan oleh Kekacauan di Myanmar

Perkembangan situasi di Myanmar pasca-kudeta pada 1 Februari tahun lalu telah mendapat banyak perhatian dunia, khususnya dari dua negara tetangganya, China dan India.

Mengapit Myanmar di bagian barat, utara, dan timur laut, kedua negara tersebut tampaknya memiliki posisi dan kepentingan yang berbeda terhadap situasi di negara tersebut.

Jurnalis veteran sekaligus pakar regional Asia Tenggara, Bertil Lintner menilai India dan China memiliki kepentingan yang berbeda dalam menanggapi kekacauan yang berlangsung di Myanmar sejak kudeta yang memicu aksi demonstrasi besar-besaran.

Lintner mengatakan, India tampaknya menginginkan segera dicapainya perdamaian di Myanmar, dengan kembali pada sistem demokrasi.

Bagi India, stabilitas di Myanmar menjadi sangat penting bagi New Delhi lantaran berdampak langsung pada wilayah perbatasannya.

“Kelompok pemberontak lintas negara yang berlindung di sisi perbatasan Myanmar terkadang dapat melancarkan serangannya ke India. Sehingga sangat penting untuk mengakhiri kekerasan di negara tersebut,” kata Menteri Luar Negeri India Harsh Vardhan Shringla pada Desember tahun lalu, seperti dikutip dari The Statesman.

Di sisi lain, China terlihat lebih ingin mempertahankan konflik dan mengambil keuntungan dari kekacauan di Myanmar. Beijing merasa cukup nyaman karena dapat menjadi pemain utama di Myanmar.

“China memainkan permainan di level yang berbeda. misalnya dengan mendukung United Wa State Army dan mengirimkan senjata buatan China ke pasukan pemberontak Kokang, Shan dan Palaung,” pungkas Lintner.(Sumber)

Leave a Reply