Italia akan memiliki perdana menteri perempuan untuk pertama kalinya. Ia adalah politikus sayap kanan, Giorgia Meloni, yang berhasil memenangkan pemilihan.
Berdasarkan hasil pemungutan suara pada Minggu (25/9), partai yang dipimpin Meloni, Brothers of Italy, berhasil unggul dari dua pertiga suara yang dihitung.
Dengan kemenangan ini, Meloni akan menggantikan Mario Draghi yang mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri.
“Italia memilih kami. Kami berjanji tidak akan mengkhianati negara. Jika kami dipanggil untuk memerintah bangsa ini, kami akan melakukannya untuk semua orang Italia,” kata Meloni dalam pidato kemenangannya, seperti dimuat Associated Press pada Senin (26/9).
Dari dua pertiga suara yang dihitung, Brothers of Italy berhasil meraup sekitar 25,7 persen suara. Sementara kubu oposisi, yakni partai demokrat kiri-tengah yang dipimpin mantan Perdana Menteri Enrico Letta, hanya mendapatkan sekitar 19,3 persen.
Kemenangan Meloni yang merupakan pengagum Putin, menandakan adanya perubahan arah politik Italia yang sebelumnya sangat menentang invasi Rusia ke Ukraina sejak kepemimpinan Draghi.
Meski begitu, Meloni tetap mendukung keputusan pemerintah Italia untuk mengirim pasokan senjata ke Ukraina guna mempertahankan diri dari serangan massif yang dilancarkan Rusia.
Mantan Perdana Menteri Silvio Berlusconi yang sama-sama pengagum lama Putin, mengatakan masuknya Meloni ke dalam koalisi blok kanan-tengah akan menjamin bahwa Italia tetap berlabuh kuat di Uni Eropa.
Menurut Silvio, pemerintahan Meloni akan berjuang untuk menghadapi krisis ekonomi yang melanda Eropa. Termasuk ketika musim dingin, dimana pasokan energi sangat langka dan harga menjadi sangat tinggi.(Sumber)