Pengurus dan fungsionaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Purbalingga memborong lukisan karya Bowo Leksono pada pembukaan pameran tunggal bertajuk “Gugat!” pada Jumat malam, 10 Maret 2023 di aula DPD Partai Golkar Purbalingga.
“Ini pameran yang penting ya, sehingga perlu diapresiasi dengan baik. Kami tidak hanya memberi ruang pamer, namun juga dengan cara memiliki karya-karya yang dipamerkan. Hal ini sekaligus agar kami yang ada di partai politik ini selalu ingat apa yang masih belum beres di masyarakat,” ujar Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Purbalingga, Tenny Juliawaty.
Pembukaan pameran ditandai pemotongan pita oleh Tenny Juliawaty, di depan pintu masuk aula. Hal ini menandai pameran tunggal yang digelar 10-12 Maret 2023.
Direktur Wongso Art Purbalingga, Yuli Hartono mengatakan rasa senang adanya pameran ini. ”Senang ya, jadi termotivasi, tidak hanya motivasi untuk terus berkarya tapi juga untuk berpameran. Apalagi, temanya sangat mengena. Lukisan-lukisan ini bercerita tentang kondisi Purbalingga,” ungkapnya.
Pameran tunggal ini mengusung 15 karya lukis, karya fotografi, sketsa, tulisan berupa deskripsi karya, dan video proses melukis. Adapun obyek-obyek karya berupa fenomena sosial kemasyarakatan, lingkungan, pelayanan umum, dan proyek-proyek bangunan mangkrak di Purbalingga.
Menurut Ketua Ikatan Pelukis Banyumas (IPB) Zen Ahmad, dirinya sebagai pelukis Banyumas tidak menyangka, Purbalingga yang selama ini dimatanya sangat indah, namun tidak dalam karya-karya yang dipamerkan.
”Lepas dari persoalan teknis, Mas Bowo mampu mengangkat tema yang ekspresif dan kuat dengan kanvas sebagai mediumnya,” jelasnya.
Ke-15 judul lukisan yang dipamerkan yaitu, ”Terkepung”, ”Sawah Vs Pabrik”, ”Tak Sempadan”, ”Galian Gali”, ”Dilarang Bermain di Pendapa”, ”Buruh tak Sejahtera”, ”Greyal Greyol”, ”Peteng Ndedet”, ”Krak!”, ”Embung Wurung”, ”Jembat!”, ”Sampah Tetap Sampah!”, ”Sepi Nyenyet”, ”Putus Nyambung Kontrak”, dan ”Parkir di Jalan Jenderal Soedirman”.
Sementara, Andi Wahyudi, Ketua Kelompok Seni Wong Igiran Purbalingga, melihat pameran ini kuat karena Bowo Leksono berangkat dari sineas yang memang kerap menggugat. ”Bowo mendobrak seni rupa Purbalingga yang selama ini teman-teman merasa nyaman,” ujar pengajar ini.
Terdapat dua seni instalasi yang dipajang karya Komunitas Peluk & Kiss, berjudul ”Bungkam!” dan ”Gon Demit!”. Pameran ini diselenggarakan oleh Galeri Sudihardjo Bukateja, didukung oleh Peluk & Kiss, DPD Partai Golkar Kabupaten Purbalingga, dan CLC Purbalingga.(Sumber)