Politiknesia.com

Politisi Sayap Kanan Prancis Marine Le Pen Desak Pemerintah Tutup Lebih Banyak Masjid

Pernyataan kontrovesial tentang Islam kembali dilontarkan politisi sayap kanan Prancis Marine Le Pen yang meminta pemerintah untuk menutup lebih banyak masjid di negara itu.
Hal itu disampaikan Le Pen yang kalah dari Emmanuel Macron dalam pemilihan presiden 2022 dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Prancis BFMTV.

“Dia (Darmanin) menutup sebuah masjid di sana, sebuah masjid di sini. Dia sesekali memecat seorang pengkhotbah tetapi dia harus menutup semua masjid ekstremis di tanah kami,” kata Le Pen merujuk pada Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin yang telah menutup 24 masjid selama dua tahun terakhir.

Ditanya tentang kriteria penutupan, dia mengatakan semua Muslim yang memiliki “retorika radikal” harus dideportasi.

Tahun lalu pada bulan Agustus, otoritas konstitusional tertinggi Prancis menyetujui undang-undang “anti-separatisme” yang kontroversial dan telah dikritik karena menargetkan umat Muslim.

RUU itu disahkan oleh Majelis Nasional musim panas lalu, meskipun ada tentangan kuat dari anggota parlemen sayap kanan dan kiri.

Le Pen memang dikenal sebagai politisi yang keras terhadap umat Muslim, di mana sebelumnya ia berjanji akan mengeluarkan denda kepada Muslim yang mengenakan jilbab di depan umum.

Selama periode pemilihan, dia juga mengatakan dia akan menggunakan referendum untuk mencoba menghindari tantangan konstitusional terhadap banyak undang-undang yang diusulkannya atas dasar bahwa mereka diskriminatif dan melanggar kebebasan pribadi.

Undang-undang sebelumnya di Prancis yang melarang simbol agama yang jelas di sekolah atau penutup wajah penuh di tempat umum diizinkan atas dasar bahwa itu berlaku untuk semua warga negara dan dalam pengaturan tertentu.(Sumber)

Leave a Reply