Politiknesia.com

Bersitegang Soal Migran, Prancis Kecam Italia Tak Mau Buka Pelabuhan Untuk Ocean Viking

Prancis dan Italia kembali perang kata-kata menyusul perselisihan mengenai kapal migran yang ditolak oleh Roma.

Prancis pada Jumat (11/11) membuka pelabuhan selatan Toulon untuk kapal penyelamat Ocean Viking yang membawa ratusan pencari suaka yang diselamatkan dari Mediterania tengah.

Sebanyak 234 penumpang, termasuk 57 anak-anak, saat ini menghadapi kondisi sanitasi yang memburuk setelah Italia menolak memberikan pelabuhan yang aman bagi kapal tersebut, meskipun berada dekat dengan wilayah perairan Italia.

Segera setelah kapal berlabuh, penumpangnya akan menerima bantuan medis dan dapat mengajukan permohonan suaka.

Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin memuji langkah yang dilakukan negaranya sebagai “luar biasa”, dan di saat bersamaan ia juga mengecam pemerintah sayap kanan baru Italia yang menolak masuk kapal tersebut.

Penolakan Roma untuk menjawab panggilan bantuan dari kapal di perairan Italia itu “tidak dapat dipahami” dan “tidak dapat diterima”, menurut Darmanin.

“Jelas bahwa akan ada konsekuensi yang sangat parah untuk hubungan bilateral antara Prancis dan Italia,” katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari The Guardian.

Kecaman Darmanin mendapat tanggapan keras dari Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni.

“Saya dikejutkan oleh reaksi agresif dari pemerintah Prancis yang dari sudut pandang saya tidak dapat dipahami dan tidak dapat dibenarkan,” kata Meloni dalam konferensi pers, Jumat.

Italia tidak bisa menjadi satu-satunya tujuan bagi para migran dari Afrika, tegasnya. Italia baru-baru ini menerima tiga kapal LSM berisi 700 migran yang menyeberang dari Libya.

Meloni menegaskan bahwa negara-negara lain juga harus memikul lebih banyak beban yang datang dengan menerima ribuan migran yang berusaha mencapai Eropa dari Afrika Utara setiap tahun.

Tahun ini saja, Italia telah menerima migran sebanyak 90.000, menurut Menteri Dalam Negeri Matteo Piantedosi.

Prancis bersikeras bahwa di bawah hukum maritim internasional, Roma seharusnya menerima Ocean Viking dan 234 migran di dalamnya.

Pembagian beban migrasi yang tidak merata telah lama menyebabkan gesekan di dalam Uni Eropa. Italia, Yunani, dan Spanyol berpendapat bahwa mereka tidak dapat diharapkan untuk menanggung beban.

Perdana menteri Italia – pemimpin sayap kanan pertama negara itu sejak Perang Dunia Kedua – berkampanye untuk menghentikan kapal migran.

Di Prancis, Presiden Emmanuel Macron juga menghadapi tekanan terjait masalah migran.

Pada bulan Juni, sekitar selusin negara Uni Eropa, termasuk Prancis, setuju untuk menerima migran yang tiba di Italia dan titik masuk utama lainnya. Tahun ini, 164 pencari suaka telah dipindahkan dari Italia ke negara-negara lain di blok yang secara sukarela menerima mereka.(Sumber)

Leave a Reply