Politiknesia.com

Menko Airlangga Cerita Jokowi Lahirkan Kebijakan KEK: Kini Dijiplak Malaysia dan Singapura

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim kebijakan membuat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada kawasan industri di Indonesia baru lahir di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selama Indonesia berdiri, kebijakan kawasan khusus industri baru dibuat oleh Jokowi.

Sejauh ini, Airlangga bilang Indonesia sudah mempunyai 22 KEK dari Aceh sampai Papua. Investasinya mencapai Rp 205,2 triliun hingga semester I 2024, dan menyerap tenaga kerja sampai 132.277 orang.

“Kami sampaikan bahwa KEK ini baru ada waktu jaman pak Presiden, Presiden Jokowi. Sebelumya tidak ada pak Presiden,” kata Airlangga saat memberi sambutan di acara peresmian pabrik anoda di KEK Kendal, Jawa Tengah, Rabu (7/8/2024). Jokowi juga hadir dalam peresmian pabrik itu.

Bahkan Airlangga mengatakan KIT Batang yang digadang-gadang menjadi kawasan industri besar di Jawa Tengah juga bakal menjadi KEK. “Kemarin arahan Presiden bahwa Batang kita akan buat KEK juga,” sebutnya.

Dia melanjutkan sudah ada 105 pelaku industri masuk ke KEK Kendal dengan total investasi hingga Rp 55 triliun. Kehadiran KEK Kendal, kata Airlangga, berkontribusi ke pertumbuhan ekonomi di Kendal hingga 42%.

Kawasan ini juga mendongkrak pendapatan per kapita di Kendal hingga Rp 52 juta per tahun, dengan pertumbuhan 8%.

Kembali ke kebijakan KEK, Airlangga bilang negara tetangga Indonesia pun sampai menjiplak kebijakan ini saking suksesnya menarik investasi dan mendongkrak perekonomian. Malaysia dan Singapura baru saja meneken kerja sama membuat KEK.

“Kami sampaikan juga kawasan ekonomi khusus berhasil menarik investasi dan tetangga kita pun melirik mau meng-copy kebijakan bapak Presiden ini. Baru ditandatangani perjanjian antara Perdana Menteri Lawrence Wong dan Anwar Ibrahim, semua hanya untuk compete dengan kita,” kata Airlangga.

Malaysia dan Singapura baru-baru ini memang sedang mengembangkan special economic zone (SEZs) atau kawasan ekonomi khusus (KEK) di Johor, Malaysia Selatan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga menyinggung langkah tersebut. Dengan persaingan yang ketat, Luhut menyebut kredibilitas punya peran yang sentral.

Menurutnya, Indonesia tak akan bisa bersaing mendatangkan investor jika hanya mengandalkan investasi. Apalagi KEK di Johor didukung oleh sumber daya energi kompetitif beserta sumber daya manusia berkualitas.

“Kredibilitas menjadi penting karena itu dasar kepercayaan investor. kita tidak dapat bersaing lagi dengan negara-negara tetangga hanya sekedar insentif. Tidak hanya insentif, tapi kredibilitas dan kepercayaan menjadi faktor kunci yang harus kita pertahankan,” kata Luhut dalam acara yang sama.

(Sumber)